Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Kisah Nabi Yahya as. Sosok Nabi yang Pintar Sehingga Para Binatang Hormat

Kisah Nabi Yahya as Sosok yang Pintar Hingga Membuat Para Binatang Hormat
Kisah Nabi Yahya as. Nabi yang Pintar Hingga Para Binatang Hormat
Kisah Nabi Yahya as. Nabi yang Pintar Hingga Para Binatang Hormat

Kisah Nabi Yahya as. banyak mengandung pesan dan teladan yang baik untuk kita. Kegiatan yang dilakukan oleh Nabi Yahya as. semata-mata untuk beribadah kepada Alloh Swt.

Nabi Yahya as. merupakan anak dari Nabi Zakaria as.. Nabi Yahya as. dapat dikatakan sebagai anak yang ditunggu-tunggu oleh orang tuanya. Ya, hal ini dikarenakan Nabi Zakaria as. yang tidak pernah putus berdoa untuk meminta seorang anak untuk melanjutkan kegiatan dakwahnya.

Kenabian Nabi Yahya as. bahkan sudah dituliskan di Al-Qur'an. Hal ini berbarengan saat Malaikat Jibril membawa kabar gembira untuk Nabi Zakaria as. bahwa utusan Alloh Swt tersebut akan dikaruniai seorang anak laki-laki yang saleh.

Bagaimana kisah Nabi Yahya as. selengkapnya?

Berikut ini riwayat lengkap Nabi Yahya as. dari kelahirannya hingga wafatnya.

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria as. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan


Kelahiran Nabi Yahya as.

Nabi Yahya as. dapat dikatakan sebagai anak yang ditunggu-tunggu. Nabi Zakaria as., sang ayah, amat menginginkan buah hati. Beliau meminta kepada Alloh Swt tanpa letih walaupun ia tahu bahwa memiliki anak sepertinya adalah hal yang mustahil karena istrinya yang mandul.

Namun, Nabi Zakaria as. teguh hati untuk terus berdoa kepada Alloh Swt karena semua hal dapat terjadi jika Alloh Swt sudah berkehendak.

Kegigihannya berdoa yang membuahkan hasil ini pun diabadikan di dalam Al-Qur'an, yakni dalam Surat Maryam ayat 7-11. Di mana Malaikat Jibril diutus oleh Alloh Swt untuk membawa kabar gembira kepada Nabi Zakaria as. bahwa akan hadir seorang anak laki-laki bernama "Yahya".

Ya, nama "Yahya" diberikan langsung oleh Alloh Swt. Nama "Yahya" sendiri memiliki makna "Menghidupkan" atau "Yang Hidup". Bahkan, kenabiannya juga sudah tertulis di dalam Al-Qur'an Surat Al-Imran ayat 39.

"Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Alloh menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Alloh,90) (menjadi) panutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh"."

Saat mendapat kabar gembira tersebut, Nabi Zakaria as. sampai-sampai tidak langsung percaya begitu saja hingga beliau meminta pertanda dari Alloh Swt. Hingga akhirnya sang istri hamil, Nabi Zakaria as. senang bukan main dan tidak berhenti memuji Alloh Swt yang telah memberikannya seorang anak untuk melanjutkan misi dakwahnya.

Diriwayatkan, momen kelahiran Nabi Yahya as. berdekatan dengan kelahiran Nabi Isa as.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Saw, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat


Gemar Belajar dan Taat Perintah Alloh SWT

Sedari kecil, Nabi Yahya as. gemar belajar. Jika teman sebayanya lebih senang bermain, Nabi Yahya as. justru lebih senang membaca buku dan bertafakur. Nabi Yahya as. pun sangat taat beribadah dan melakukan semua perintah Alloh Swt.

Dijelaskan, Nabi Yahya as. mempelajari Kitab Taurat dengan sungguh-sungguh dan dimaknai secara mendalam baik itu perihal syariat maupun etika sebagai seorang hamba.

Nabi Yahya as. merupakan seseorang dengan hati yang bersih serta sangat berbakti kepada orang tuanya.

Kisah kesalehan Nabi Yahya as. sedari kecil dan sudah gemar belajar tentang agama serta fenomena alam lainnya ini tertuang dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 12-15.

"(Alloh berfirman,) “Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Kami menganugerahkan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak."

"(Kami anugerahkan juga kepadanya) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dia pun adalah seorang yang bertakwa."

"(Dia) orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong lagi durhaka."

"Kesejahteraan baginya (Yahya) pada hari dia dilahirkan, hari dia wafat, dan hari dia dibangkitkan hidup kembali."

Baca juga: Kisah Nabi Idris as. yang Bersahabat dengan Malaikat Izrail


Dekat dan Sayang dengan Hewan

Nabi Yahya as. juga dikenal dekat dan sayang dengan para hewan, bahkan hewan buas sekalipun. Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada teman sebaya Nabi Yahya as. yang sedang melempari unta dengan batu. Melihat hal itu, Nabi Yahya as. pun menegurnya.

"Wahai kawanku, unta ini adalah makhluk ciptaan Alloh Swt. Janganlah sekali-kali kita menyakiti binatang. Apalagi unta yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita," kata Nabi Yahya, dikutip dari buku Nabi Yahya AS Sang Penyayang Makhluk Hidup karya Novi Vidya S dan Tim Emir.

Dikarenakan selalu memberikan kasih sayang penuh kepada para hewan, Nabi Yahya as. pun dihormati serta disegani oleh para hewan.

Riwayat lain menceritakan, Nabi Yahya as. tengah beribadah kepada Alloh Swt. Saking khusyuknya, Nabi Yahya as. menangis saat beribadah. Para hewan yang menyaksikan kejadian tersebut pun terdiam dan memilih untuk menjauh dari Nabi Yahya as. karena tidak ingin mengganggu Utusan Alloh Swt tersebut.

Ada pula riwayat lainnya, di mana Nabi Yahya as. rela tidak makan malam karena memberikan makanannya kepada hewan-hewan. Beliau kemudian hanya makan daun-daun dari pohon. Ini menjadi bukti bahwa Nabi Yahya as. sangat menyayangi semua makhluk hidup.

Baca juga: Kisah Nabi Ismail as. dan Turunnya Perintah Berkurban dari Alloh SWT


Bertemu dan Berbincang dengan Iblis

Kisah Nabi Yahya as. yang bertemu dan berbincang dengan Iblis menjadi kisah yang sangat terkenal. Diketahui Iblis tidak hanya menggoda manusia biasa saja, tetapi juga senang menggoda para nabi dan rasul Alloh Swt. Salah satunya adalah Nabi Yahya as.

Dalam satu riwayat menyebutkan bahwa dari semua nabi dan rasul yang ia temui, Iblis menyukai Nabi Yahya as. karena enak diajak mengobrol.

Suatu hari, Iblis mendatangi Nabi Yahya as. Iblis datang untuk menggoda Nabi Yahya as. agar berpaling dari ajaran Alloh Swt. Namun, Nabi Yahya as. tidak termakan godaan Iblis.

Saat tahu bahwa Iblis yang datang kepadanya, Nabi Yahya as. langsung menegurnya.

"Wahai Abu Murah (julukan Iblis), aku ingin meminta satu hal padamu. Aku harap kamu tidak menolaknya,” ucap Nabi Yahya as.

“Ya, aku bersedia melakukannya untukmu wahai Nabiyullah. Apa yang harus aku lakukan?” kata Iblis.

"Aku ingin melihat wujud aslimu," kata Nabi Yahya as.

Iblis pun menunjukkan wujud aslinya. Nabi Yahya as. sangat terkejut karena wujud asli Iblis yang sangat buruk. Nabi Yahya as. pun bertanya kepada Iblis mengapa mempunyai wujud yang buruk rupa.

Iblis pun menjawab, “Wahai Nabiyullah, ini semua karena nenek moyangmu Nabi Adam as.”

"Tadinya aku ini berasal dari golongan malaikat yang mulia. Aku tidak pernah mengangkat kepalaku dan sujud kepada Alloh Subhannahu wa ta’ala yang selalu aku lakukan selama empat ratus ribu ribu tahun lamanya. Namun aku melanggar perintah Alloh Subhannahu wa ta’ala dengan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. Alloh Subhannahu wa ta’ala pun murka kepadaku dan melaknatiku,” lanjutnya.

Mendengar kisah Iblis, Nabi Yahya as. justru semakin yakin atas kebesaran Alloh Swt. Nabi Yahya as. semakin tidak termakan godaan Iblis. Tahu bahwa usaha untuk merayu Nabi Yahya as. sia-sia, Iblis pun pergi meninggalkannya.

Baca juga: Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Israil


Melawan Raja Herodus dan Wafatnya Nabi Yahya as.

Nabi Yahya as. bersama ayahnya Nabi Zakaria as. berdakwah di bumi Palestina yang saat itu dikuasai oleh seorang raja zalim bernama Herodus.

Pada suatu hari, sebuah kabar mengatakan bahwa sang raja ingin menikahi golongan dari keluarganya sendiri. Sebagian riwayat menyebutkan, Raja Herodus ingin menikahi anaknya sendiri, namun riwayat lain mengatakan bahwa ia mau menikahi saudaranya sendiri.

Hal ini pun ditentang oleh pemuka agama kerajaan karena bertentangan dengan ajaran Taurat. Namun, hal itu tidak dihiraukan Raja Herodus. Dia tetap ingin menikahi dari kalangan keluarganya sendiri.

Kabar ini pun sampai kepada Nabi Yahya as. dan Nabi Zakaria as.. Dua nabi Alloh Swt tersebut mendatangi Raja Herodus dan berdakwah soal larangan pernikahan sedarah.

Raja Herodus murka dengan Nabi Yahya as. dan Nabi Zakaria as.. Terlebih, ketika calon istrinya menangis dan merasa dipermalukan oleh 2 nabi Alloh Swt tersebut. Raja Herodus segera memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Yahya as. dan Nabi Zakaria as.

Riwayat menyebutkan bahwa Nabi Yahya as. tertangkap para pasukan Raja Herodus dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Itulah kisah Nabi Yahya as. di akhir hayatnya.

Sementara itu, Nabi Zakaria as. sempat melarikan diri ke sebuah kebun dan bersembunyi di dalam pohon.

Namun, Iblis melihat hal tersebut dan dikeluarkannya sedikit baju Nabi Zakaria as. dari dalam pohon untuk memberi tanda bagi pasukan Raja Herodus. Saat melihat baju Nabi Zakaria as., pasukan Raja Herodus segera menggergaji pohon tersebut dan pohon itu mengeluarkan cairan berwarna merah yang diyakini sebagai darah Nabi Zakaria as.

Tetapi, riwayat lain menyebutkan bahwa Alloh Swt melindungi Nabi Zakaria as. dan Nabi Zakaria as. wafat dalam keadaan wajar (tidak terbunuh).

Wallohu a'lam bishowab.

Baca juga: Kisah Nabi Syam'un Perkasa, Uzair Hidup kembali, Irmiya yang Dipenjara


Ya, itu tadi kisah Nabi Yahya as. semasa hidupnya, dari kelahirannya hingga wafatnya.

Kisahnya mengandung banyak pesan, seperti selalu menjalankan perintah Alloh Swt, taat kepada orang tua, dan sayang terhadap semua makhluk hidup.

Semoga, pesan-pesan dari kisah Nabi Yahya as. dapat diaplikasikan di keseharian sehingga dapat menambah keimanan kita.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Kisah Nabi Yahya as. Sosok Nabi yang Pintar Sehingga Para Binatang Hormat, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman Adalah Guru Terbaik. Maka, Kita Pasti Bisa Kalau Kita Terbiasa. Bukan Karena Kita Luar Biasa. Setinggi Apa Belajar Kita, Tidahlah Menjadi Jaminan Kepuasan Jiwa, Akan Tetapi Yang Paling Utama Adalah Seberapa Besar Kita Bermanfaat Untuk Sesama.