Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asyaya Mendidik Bani Isroil

Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Isroil
Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Isroil
Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Isroil

Belum banyak yang tahu tentang kisah Nabi Yusya, Nabi Hizqiyal/Yehezkiel, dan Nabi Asya'ya/Yesaya. Ketiganya memang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an secara jelas dan rinci.

Mau tahu cerita tiga nabi itu? Yuk kita baca kisah hikmah dari mereka.


Nabi Yusya

Alkisah, Bani Israil berhasil keluar dari Mesir. Firaun pun telah gagal mengejar dan tewas. Pertanyaannya, apa yang perlu mereka lakukan selanjutnya? Allah memutuskan tujuan mereka ialah Palestina.

Baca juga: Cerita Nabi Syits, Hanzalah, Daniel yang tidak Disebutkan Al-Qur'an

Allah memerintahkan Nabi Musa untuk masuk Palestina. Nabi Musa pun memerintahkan Bani Israil untuk masuk ke Palestina dengan cara berjihad, tetapi bagaimana reaksi mereka?

"Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (Al Maidah: 24). Itulah jawan Bani Israel kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.

Baca juga: Kisah Nabi Syam'un Perkasa, Uzair Hidup kembali, Irmiya yang Dipenjara

Karena Bani Israil tidak mau berusaha, Allah menghukum mereka. Bani Israil tersesat di padang pasir selama 40 tahun.

Masalahnya, selama 40 tahun itu Nabi Musa dan Nabi Harun terus menua. Siapa yang melanjutkan risalah Islam? Orangnya ialah Yusya. Beliau murid Nabi Musa yang kemudian menjadi nabi selanjutnya.

Dalam durasi 40 tahun tersesat itu, generasi Bani Israil yang malas dan bebal akhirnya wafat semua. Kini, muncul generasi Bani Israil baru hasil didikan Nabi Musa, Nabi Harun, dan Nabi Yusya. Mereka inilah yang kemudian maju berjihad masuk ke Palestina.

Ingat kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir dalam Al-Qur'an? Saat itu beliau ditemani seorang murid. "Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya, "Bawalah ke mari makanan kita." (QS Al-Kahfi: 62)

Menurut para ahli tafsir, murid yang dimaksud itu ialah Nabi Yusya.


Nabi Hizqiyal / Yehezkiel

Sebenarnya, tidak banyak yang diketahui tentang Nabi Hizqiyal/Yehezkiel. Al-Tabari mengatakan bahwa ia salah satu nabi Bani Isra'il. Dia datang setelah Nabi Yusya. Nama lengkapnya ialah Hizqil bin Būzī.

Ada ayat Al-Qur'an yang terkait Nabi Hizqiyal. "Apakah kamu tidak menganggap orang-orang yang meninggalkan rumah mereka dalam jumlah ribuan takut mati? Allah berfirman kepada mereka, "Matilah," kemudian Dia memulihkan mereka untuk hidup. Dan Allah penuh dengan karunia kepada orang-orang, tetapi sebagian besar orang tidak menunjukkan rasa syukur." (Al Baqarah: 243).

Menurut beberapa ahli tafsir, ayat di atas ialah kejadian yang terjadi kepada Nabi Hizqiyal. Ceritanya, Nabi Hizqiyal (Yehezkiel) sedang berjalan-jalan ke suatu tempat. Ternyata itu desa kuno yang musnah karena wabah.

Allah mewahyukan kepadanya, "Apakah kamu ingin Aku menunjukkan kepadamu bagaimana Aku menghidupkan mereka kembali?

Nabi Hizqiyal berkata, "Ya." Idenya ialah mengagumi kuasa Allah atas mereka yang sudah mati.

Lantas ada suara berkata kepadanya, "Panggil: "Wahai kamu tulang-tulang, Allah memerintahkanmu untuk mengumpulkan." Tulang- tulang mulai terbang satu ke yang lain sampai mereka menjadi kerangka.

Kemudian Allah mewahyukan kepadanya, "Serukanlah: "Wahai tulang belulang, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk mengenakan pakaian yang terbuat dari daging dan darah dan pakaian yang telah mati."

Dan satu suara berkata: "Allah memerintahkanmu untuk memanggil jasad-jasad itu untuk bangkit." Dan mereka pun bangkit.

Ketika mereka hidup kembali, mereka berkata, "Maha Suci Engkau, ya Tuhan, dan segala puji bagi-Mu."

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa orang mati yang dibangkitkan berjumlah 4.000 orang. Sedangkan Ibnu Shalih mengatakan bahwa jumlahnya 9.000 orang.


Nabi Asya'ya / Yesaya

Ibnu Katsir menulis kisah Nabi Asya'ya secara singkat di bukunya Kisah Para Nabi. Sebenarnya Yesaya lebih mudah dieja ya, tetapi okelah kita pakai nama Nabi Asya'ya saja.

Alkisah, Nabi Asya'ya ialah penasihat raja Bani Israil saat itu, yaitu Raja Uzia. Beliau raja yang saleh dan bijak dalam memerintah. Beliau berusaha mengikuti nasihat-nasihat dari Nabi Asya'ya.

Di masa Raja Uzia, Jerusalem diserang oleh Sennacherib, raja besar dari peradaban Asyria, kekaisaran kuno dari daerah Mesopotamia (saat ini Irak dan sekitarnya). Namun, berkat kepemimpinan Raja Uzia dan bimbingan Nabi Isya'ya, Jerusalem berhasil selamat. Sennacherib pun kalah telak.

Kemudian, Raja Uzia mangkat dan wafat. Nabi Isya'ya tetap melanjutkan mendidik Bani Israil dengan risalah Islam, tetapi kali ini Bani Israil melenceng lagi. Malah mereka mengumumkan bahwa Nabi Isya'ya akan dibunuh. Beliau pun kabur dan menjadi buronan.

Ketika dalam buron, Nabi Isya'ya melihat pohon terbelah. Tanpa ragu beliau pun masuk ke pohon tersebut. Sayangnya, Bani Israil mengetahui posisi sembunyi beliau karena ada jejak-jejaknya.

Bani Israil pun menggergaji pohon itu dan Nabi Isya'ya pun tewas terbelah dua. Innalilahi wa inalilahi rajiun.

Itulah kisah penuh hikmah dari para nabi yang terus berjuang di jalan Allah. Semoga kita dapat mengikuti jejak mereka.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asyaya Mendidik Bani Isroil, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman Adalah Guru Terbaik. Maka, Kita Pasti Bisa Kalau Kita Terbiasa. Bukan Karena Kita Luar Biasa. Setinggi Apa Belajar Kita, Tidahlah Menjadi Jaminan Kepuasan Jiwa, Akan Tetapi Yang Paling Utama Adalah Seberapa Besar Kita Bermanfaat Untuk Sesama.