Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Kisah Ringkas Nabi Muhammad SAW Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat

Kisah Nabi Muhammad SAW, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat
Kisah Nabi Muhammad Saw, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat
Riwayat Lengkap Nabi Muhammad SAW dari Lahir hingga Wafat

Kisah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam (Saw) bukanlah sekedar cerita saja, melainkan menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Nabi Muhammad Saw merupakan nabi terakhir yang harus diimani sekaligus sebagai penyempurna ajaran nabi-nabi sebelumnya.

Banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Muhammad Saw. Beliau selalu bersikap baik dan santun dalam menyikapi beragam cobaan dan tantangan dalam menyiarkan agama Islam.

Kegigihannya dalam mengajak umatnya untuk senantiasa mematuhi perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya sudah tertanam sejak masih muda.

Seperti apa riwayat lengkap Nabi Muhammad Saw? Simak tuntas dan scroll sampai bawah di sini.


1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad Saw adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Beliau lahir di Mekkah pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal.

Ada hikmah mengapa Allah Swt memilih hari Senin sebagai hari lahir Nabi Muhammad Saw.

Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid mengutip penjelasan Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi mengungkapkan bahwa hari Senin adalah hari di mana Allah Swt menciptakan pohon di mana ini bisa bermakna sebagai rezeki berupa makanan yang nantinya menjadi asupan dan menyenangkan hati.

Selain itu, dikaitkan juga dengan makna "musim semi" di mana secara etimologi berarti optimis dan nasib baik serta menjadi musim yang "adil" di mana semua tumbuh dan bermekaran.

Hikmah selanjutnya adalah Allah ingin memuliakan Nabi Muhammad Saw dan waktu lahirnya. Jika seandainya Nabi Muhammad Saw dilahirkan di hari atau waktu yang memang sudah mulia, orang pasti akan mengira Nabi Muhammad Saw menjadi mulia karena hari atau waktu tersebut.

Sehingga, Allah Swt memilih hari Senin dengan tanggal dan bulan yang tidak ada keistimewaan atau kekhususan karena ingin memperlihatkan Kuasa-Nya bahwa Dia dapat memuliakan Nabi-Nya.

Nabi Muhammad Saw juga lahir pada tahun 571 atau yang dikenal sebagai Tahun Gajah. Di tahun tersebut, pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka'bah.

Pasukan gajah kemudian dikalahkan oleh burung ababil yang diutus langsung oleh Allah Swt. Burung ababil menjatukan batu yang dibawa untuk memerangi pasukan gajah.

Nabi Muhammad Saw besar sebagai anak yatim piatu. Ayahnya meninggal dunia saat Nabi Muhammad Saw masih berada dalam kandungan dan ibunya meninggal dunia saat Nabi Muhammad Saw berusia 6 tahun.

Sepeninggal Aminah, Nabi Muhammad dibesarkan oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib. Dua tahun bersama sang kakek, Nabi Muhammad Saw kecil harus kembali kehilangan. Sang kakek meninggal dunia.

Kemudian, pada usia 8 tahun, Nabi Muhammad Saw diasuh oleh sang paman bernama Abu Thalib.

Baca juga: Sebab Bahagia Nabi Muhammad Lahir, Abu Lahab Dapat Keringanan Siksa


2. Masa Remaja hingga Pernikahannya dengan Khadijah ra.

Bersama pamannya, Nabi Muhammad Saw mulai belajar berdagang. Beliau bahkan berdagang di usia yang sangat muda, yakni saat berusia 12 tahun. Perjalanan karier Nabi Muhammad Saw dalam berdagang berkembang pesat. Nabi Muhammad Saw terkenal sebagai orang yang jujur dan terpercaya sehingga mendapat gelar Al-Amin yang memiliki arti "orang yang dapat dipercaya".

Berita perihal kejujuran Nabi Muhammad Saw pun meluas seantero negeri. Salah satu yang mendengar berita tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid, seorang janda yang mempunyai status tinggi di kalangan suku Arab, bijak, cerdas, dan dia juga seorang pedagang yang sukses.

Kemudian, Khadijah r.a. pun mempercayakan barang dagangannya di tangan Nabi Muhammad Saw. Khadijah r.a. selalu merasa senang saat melihat dagangannya laris manis dan hasil dagang yang selalu untung lebih. Khadijah r.a. pun semakin percaya dengan Nabi Muhammad Saw.

Khadijah r.a. pun merasa tertarik dengan Nabi Muhammad Saw dan ia mengutus sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk membantunya melamar Nabi Muhammad Saw. Setelah Nafisah binti Umayyah menyampaikan niat dari Khadijah r.a., Nabi Muhammad Saw lalu memberitahu kabar tersebut kepada para pamannya.

Nabi Muhammad Saw dan pamannya kemudian mendatangi kediaman Khadijah r.a. yang bertujuan untuk melamar Khadijah r.a. Dikisahkan, Nabi Muhammad Saw menikah pada usia 25 tahun dan Khadijah r.a. saat itu berusia 40 tahun.

Nabi Muhammad Saw diketahui menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta betina muda.

Baca juga: Nasab Nabi Muhammad, Kehidupan sejak Lahir, dan Keluarga


3. Diangkat menjadi Seorang Rosul

Ada banyak keistimewaan dalam diri Nabi Muhammad Saw, salah satunya adalah wajahnya yang terang melebihi sinar bulan. Hal ini juga menjadi tanda kebesaran Allah Swt. Selain itu, menjelang turunnya wahyu pertama, Nabi Muhammad Saw bermimpi di mana Malaikat Jibril menemuinya.

Kemudian, Nabi Muhammad Saw memutuskan untuk menyendiri di Gua Hira. Beliau ingin merenungkan mimpinya tersebut. Nabi Muhammad Saw melakukan ibadah selama beberapa malam di Gua Hira. Saat perbekalannya habis, Nabi Muhammad Saw pulang ke Khadijah untuk mengambil bekal dan kembali lagi hingga Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad Saw dan berkata:

“Bacalah !”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,” Lalu Malaikat Jibril merangkulku, sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia melepasku dan mengatakan: “Bacalah!”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” dia merangkulku untuk kali kedua, sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia melepasku dan mengatakan, ”Bacalah!”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Saya tidak bisa membaca,” dia merangkulku untuk ketiga kalinya, sampai aku merasa kepayahan, kemudian dia melepasku, dan mengatakan:

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-'Alaq ayat 1-5)".

Setelah pertemuannya dengan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad Saw pulang ke ruamh dengan gemetar. Beliau kemudian minta diselimuti oleh sang istri.

Lalu, Nabi Muhammad Saw kemudian menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya kepada Khadijah dan sang istri pun menghiburnya seraya berkata:

"(Bergembiralah), demi Allah! Allah Azza wa Jalla tidak akan membinasakanmu selama-lamanya. Karena engkau menyambung tali silaturrahim, (berkata jujur), menghormati tamu, mampu menahan beban (tidak berkeluh-kesah), membantu orang tidak punya, serta menolong duta-duta kebenaran”.

Nabi Muhammad Saw menjadi Rasul pada usia 40 tahun dan dalam beberapa riwayat disebutkan, wahyu pertama turun pada tanggal 17 Ramadan.

Baca juga: Lima Nabi Penerima Ulul Azmi, Kenali Sifat dan Ciri-Ciri


4. Perjalanan Dakwah

Nabi Muhammad Saw pun melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi setelah turunnya wahyu pertama. Rasulullah Saw melakukannya selama 3 tahun di Mekkah. Beliau mengajak para penduduk Mekkah untuk memeluk agama Islam.

Anggota keluarga dan golongan orang awam yang mengikuti ajarannya antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Bilal, dan Abu Bakar as-Shiddiq.

Kemudian, Nabi Muhammad Saw meneruskan perjuangannya. Kini Rasulullah Saw berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun di Mekkah. Beliau pun mendapat perlawanan dari suku dan bahkan dari keluarganya sendiri. Namun, Nabi Muhammad Saw tetap meneruskan dakwahnya.

Namun, kondisi di Mekkah tidak lagi aman. Hujatan, hinaan, bahkan perlawanan fisik sudah tak terhindarkan. Nabi Muhammad Saw bersama para pengikutnya pun hijrah ke Madinah atas perintah Allah Swt.

Kisah Nabi Muhammad Saw dalam menjalankan dakwah di Madinah dapat sambutan hangat. Di Madinah, Rasulullah Saw menerapkan strategi dakwah dengan cara membangun masjid, pusat kegiatan dakwah, mempersaudarakan antara Muhajiriin dan Anshar, mendirikan pasar sehingga perekonomian menggeliat, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.

Nabi Muhammad Saw berdakwah di Madinah selama 10 tahun.

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria as. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan


5. Wafatnya Rasulullah SAW

Diketahui, sebelum wafat, Nabi Muhammad Saw mengalami sakit selama beberapa hari. Bahkan, beliau minta izin untuk berpindah ruang tidur ke ruang yang dihubungkan dengan masjid agar dapat memberikan nasihat serta arahan kepada umatnya.

Di akhir kisah Nabi Muhammad Saw ini, beliau berpesan agar umatnya selalu berpegang teguh pada ajaran agama Islam, menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup, serta senantiasa mendirikan salat.

Di hari terakhirnya, Nabi Muhammad Saw juga mengumumkan bahwa Abu Bakar as-Shiddiq akan menjadi pemimpin umat muslim setelah kepergiannya. Pengangkatan tersebut menjadi tanda masa kekhalifahan Islam dimulai.

Nabi Muhammad Saw meninggal dunia pada usia 63 tahun dan terjadi pada tanggal 8 Juni 632 Masehi (12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah) di kediaman istrinya, Aisyah ra.

Wafatnya Nabi Muhammad Saw meninggalkan duka mendalam di kalangan umat Islam. Peristiwa ini pun dikenang sebagai salah satu momen penting dalam sejarah Islam.


Begitulah kisah Nabi Muhammad Saw dari kecil hingga wafatnya. Manusia pilihan Allah Swt ini menjadi suri tauladan umat Muslim. Ajaran-ajarannya serta hadis yang diriwayatkan para sahabatnya menjadi pegangan umat Islam hingga akhir zaman.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Kisah Ringkas Nabi Muhammad SAW Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman Adalah Guru Terbaik. Maka, Kita Pasti Bisa Kalau Kita Terbiasa. Bukan Karena Kita Luar Biasa. Setinggi Apa Belajar Kita, Tidahlah Menjadi Jaminan Kepuasan Jiwa, Akan Tetapi Yang Paling Utama Adalah Seberapa Besar Kita Bermanfaat Untuk Sesama.