Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Gerakan Wahabi Bunuh Ahlul Bait - Kisah Datangnya Syeh Umar Sutodrono ke Indonesia

Gerakan Wahabi Bunuh Ahlul Bait - Kisah Datangnya Syeh Umar Sutodrono ke Indonesia dan Menjadi Penasehat Pangeran Diponegoro
Gerakan Wahabi Bunuh Ahlul Bait

Ketika Wahhabi bekerja sama dengan penjajah Barat untuk menguasai kota Mekkah, banyak keluarga Nabi yang terbunuh. Sudah menjadi takdir keturunan Rasulullah ditindas, ditindas, dibunuh dan mengembara jauh dari kota Mekkah untuk menyelamatkan diri. Maka tersebarlah Ahlul Bait ke seluruh bumi timur. Sekarang negara-negara di timur adalah Malaysia, Indonesia, Brunei, Campa, dan Asia Tenggara pada umumnya.

Daftar isi artikel:

Perjuangan Wonosobo dan Pilin

Situs kebangkitan Islam di Timur adalah Malaysia dan Indonesia. Karakternya juga berasal dari Timur. Masjid PILIN Desa Abuya Syekh Imam Ashaari Muhammad AT Tamimi Negeri Sembilan itu didirikan pada zaman Lebai Ibrahim, paman Abuya.

Syekh Umar atau Sayid Umar Sutodrono

Beliau berasal dari arab, keturunan nabi muhammad saw. Datang ke Indonesia pada tahun 1820 bersama ayahnya Syekh Abdul Rahim. Sebagai pedagang dan menyebarkan agama Islam. Menginjakkan kaki di tanah Jawa untuk pertama kalinya di Jogjakarta.

Nama aslinya hanya Umar, kemudian membaur dengan bahasa Jawa ditambah Sutodrono. Ia dan ayahnya menjadi prajurit Mataram. Berjuang melawan penjajah Belanda di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Ketika Belanda berhasil mengalahkan Pangeran Diponegoro, pasukannya berantakan. Syekh Umar dan ayahnya mengungsi ke Wonosobo. Bersembunyi di tempat yang sekarang bernama Sudagaran. Hingga memiliki 6 orang anak dari istrinya yang berasal dari Jogja.

Keenam anak tersebut bernama Eyang Jami, Eyang Mangundrana, Noyodrono, Singodrono, Surodipo, dan Abdullah. Singodrono adalah kakek dari sang pendongeng, Bapak Patah Tjipto Suwiryo, sedangkan Abdullah mengasuh anak-anak yang kini berada di Singapura.

Meski sudah lama tinggal di Sudagaran, ternyata tentara Belanda masih mencium jejaknya. Akhirnya diputuskan, pindah ke pinggiran kota agar lebih aman. Dusun Kaligintung, desa Guntur Madu menjadi pilihan keluarga besar Syekh Umar untuk bermukim. Hingga akhir hayatnya, ia tinggal di desa. Sedangkan keturunannya tersebar di beberapa negara sekaligus di Malaysia dan Singapura.

Makam Syekh Umar Sutodrono

Makam Syekh Umar Sutadrana di Dusun Kaligintung Desa Guntur Madu Kec. Watumalang Kab. Wonosobo
Makam Syekh Umar Sutodrono di Dusun Kaligintung Desa Gunturmadu Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo

Makam Syekh Umar Sutodrono terletak di Dusun Kaligintung, Desa Guntur Madu, Kecamatan Watumalang, Wonosobo.

Datuk Abuya yaitu KH. Ilyas adalah sepupu dari Sidi Syeikh As Suhaimi. Leluhur Abuya bernama Eyang Jami (Jamilah) adalah putri sulung Syekh Umar. Sedangkan Abdullah adalah anak bungsu dari Syekh Umar. Jami menikah dengan Tasliman dan memiliki beberapa anak, salah satunya bernama Ilyas. Ilyas memiliki anak kembar salah satu saudara kembarnya bernama Maimunah. Atas petunjuk Sidi Syeikh As Suhaimi Maimunah dibawa ke Malaysia dan menikah dengan Muhammad dan melalui pasangan ini lahirlah Ashaari.

Makam kakek Abuya, KH. Ilyas

di desa Kecamatan Sumber Rejo. Batur, Kec Banjarnegara, Jawa Tengah. Di kawasan Pegunungan Dieng. Wonosobo yang relatif subur dengan pertaniannya dan juga pariwisatanya.

Makam Syekh Umar di Wonosobo. Ia adalah penasehat Pangeran Diponogoro. Dia adalah kakek dari kakek Abuya. Beliau juga merupakan kakek dari Sidi Syeikh As Suhaimi.

Gerakan Wahhabi dan Teroris

Musuh Islam di antara kekuatan-kekuatan besar melanjutkan cengkeramannya di negara-negara Muslim. Ajaran Wahhabi dijadikan alat legitimasi bagi keluarga Saud untuk mendirikan pemerintahan, sedangkan Wahhabi membutuhkan dukungan pemerintah untuk memperluas ajarannya. Ini adalah kelompok individu yang terintegrasi yang sengaja dibentuk secara independen dari struktur organisasi formal. Inilah awal dari kelompok Ibn Abdul Wahab dan Ibn Saud yang akhirnya melahirkan teroris dukungan AS-Inggris.

Berita Dunia (18/12) - Peristiwa 11 September bukan hanya menjadi titik balik bagi Al Qaeda, namun bagi dunia termasuk Arab Saudi yang menimbulkan reaksi panas terhadap politik AS. Mayoritas umat Islam menganggap peristiwa 11 September sebagai kebijakan jangka panjang Amerika Serikat untuk menempatkan militernya di dunia Islam.

Koran Al Jazeera dalam salah satu liputannya menganalisis peran keluarga Saud dalam membentuk gerakan teroris Takfiri di dunia dengan dukungan intelijen Amerika Serikat. Langkah yang awalnya ditujukan untuk melawan Uni Soviet di Afghanistan, namun kemudian menjadi strategi politik abadi AS untuk melindungi kepentingan Washington di Timur Tengah. Sebuah strategi yang memperoleh wajah material dan ideologis dari Arab Saudi, karena para petinggi agen teroris dunia sering mengambil fatwa para ulama Wahhabi.

Orang yang berada dalam sesebuah jemaah Islamiah adalah orang yang sedang berjuang atau berperang. Bila kita sebut perang, tentulah orang menggambarkan peperangan senjata. Sebenarnya peperangan ada banyak Jenis dan bentuk. Selain peperangan senjata, Ada pula disebut peperangan hiliran, peperangan dingin, peperangan psikologi, peperangan saraf, peperangan merebut pengaruh dan sebagainya Jadi peperangan selain peperangan senjata lebih banyak. Lebih membingungkan, serta lebih berbahaya.

Sumber :
http://ikhwanattamimi.blogspot.com/2019/07/gerakan-wahabi-bunuh-ahlul-bait.html

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Gerakan Wahabi Bunuh Ahlul Bait - Kisah Datangnya Syeh Umar Sutodrono ke Indonesia, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, akan tetapi yang paling utama adalah seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.