Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Pengertian Sholat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad serta 10 Macam Sholat Sunnah yang Memiliki Manfaat Luar Biasa

Pengertian Sholat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad serta 10 Macam Sholat Sunnah yang Memiliki Manfaat Luar Biasa
10 Macam Sholat Sunnah yang Memiliki Manfaat Luar Biasa

Silahkan simak shalat sunnah yang memiliki manfaat luar biasa. Karena shalat sunnah adalah penyempurna dari shalat wajib atau shalat fardhu.

Daftar isi artikel :

Kewajiban seorang muslim ialah menjalankan shalat 5 waktu, yaitu shalat subuh, dhuhur, ashar, magrib dan isya. Selain melakukan shalat wajib, ada beberapa macam shalat sunnah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Bahkan, Anda bisa menjalankannya sesuai dengan kebutuhan. Karena masing-masing shalat sunah memiliki manfaat tersendiri.

Meskipun hukum shalat sunah boleh dikerjakan boleh juga tidak, namun jika pahala dan manfaatnya luar biasa, maka alangkah lebih baik jika kita menjalankannya. Sebab, rasanya akan rugi kalau sampai melewatkan menjalankan shalat sunah tersebut.

Hukum Shalat Sunnah

Hukum shalat sunnah ada dua, yaitu sunnah muakad dan ghoiru muakad.

Shalat Sunnah Muakad

Muakad artinya dikuatkan atau diutamakan. Maksudnya shalat sunnah muakkad berarti sholat sunnah yang diutamakan dan ditekankan agar shalat tersebut dilakukan, walaupun ditinggalkan juga tidak apa-apa. Shalat sunnah muakad seperti sholat sunnah hari raya idul fitri, shalat sunnah hari raya kurban.

Shalat Sunnah Ghoiru Muakad

Shalat sunnah ghoiru muakad adalah shalat sunnah yang tidak ditekankan dan hanya shalat sunnah biasa. Namun shalat sunnah ghairu muakad juga memiliki manfaat dan keutamaan yang luar biasa jika dikerjakan.

Shalat sunnah ghaoiru muakkad tidak ditekankan agar tidak memberatkan atau membebani umat muslim untuk mengerjakannya. Namun kalau memang mengerjakan shalat sunnahnya bisa dikerjakan maka akan lebih baik lagi.

Pembagian Shalat Sunnah

Banyak sekali jenis sholat sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah. Dalam ajaran islam, shalat sunnah dibagi menjadi 3 jenis:

Shalat Sunnah yang Berhubungan dengan Waktu

Shalat sunnah yang berhubungan dengan waktu maksudnya adalah shalat sunnah ini dalam pengerjaanya hanya dalam waktu-waktu tertentu saja yang sudah ditetapkan pelaksanaannya.

Misalnya :
  • Shalat sunnah dhuha hanya dikerjakan di waktu dhuha, yaitu di waktu pagi hari antar pukul 08:00 sampai pukul 12:00 siang.
  • Shalat sunnah rawatib hanya dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu, diluar itu tidak boleh mengerjakannya.

Shalat Sunnah yang Memiliki Sebab

Shalat sunnah yang memiliki sebab maksudnya adalah shalat sunnah ini dalam pengerjaanya dikarenakan adanya sebab-sebab yang muncul.

Misalnya:
  • Shalat sunnah gerhana yang dikerjakan karena adanya gerhana matahari yang dianjurkan mengerjakan shalat sunnah Kusuf. Dan ketika ada gerhana bulan dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah Khusuf.
  • Shalat sunnah istikharah yang dikerjakan karena adanya kesulitan dalam memilih sesuatu. Untuk itu dianjurkan melaksanakan shalat istikharah agar mendapat petunjuk dari Allah mengenai pilihan yang harus diambil.

Shalat Sunnah Tanpa Adanya Sebab dan Waktu

Shalat sunnah ini dapat dikerjakan kapan saja, selain waktu-waktu yang diharamkan mengerjakan shalat. Dan shalat sunnah macam ini disebut shalat sunnah “Muthlaq”.

Sholat sunah ini boleh dikerjakan sesuai kemampuan, mengerjakan 2 rakaat, 4 rakaat atau 8 rakaat diperbolehkan sesuai dengan kemampuan yang mengerjakannya.

Selama ada waktu dan tubuh dalam keadaan sehat, tinggal niat mengerjakan shalat sunnah ini untuk mendapatkan pertolongan dan ridha dari Allah.

Shalat Sunah yang Manfaatnya Luar Biasa

Ada banyak macam shalat sunnah yang bisa dikerjakan. Berikut diantaranya.

Shalat Dhuha

Shalat Dhuha ialah salat sunnah yang boleh dikerjakan sendiri ataupun berjamaah. Waktu untuk melaksanakan shalat dhuha ialah pada pagi hari sekitar jam 08.00 pag sampai pukul 12:00 siang.

Rasulullah bersabda:
مَنْ صَلَّى الضُّحٰى اِثْنَتٰى عَشَرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang melakukan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dari hadist diatas, sholat dhuha memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi siapa saja umat muslim yang mengerjakan shalat sunnah dhuha akan dibuatkan istana di surga.

Manfaat lain dari melakukan shalat ini ialah akan dicukupkan kebutuhannya oleh Allah SWT.
Simak niat, doa, tata cara lengkap shalat dhuha pada artikel Sholat Dhuha

Sholat Rowatib

Shalat Wawatib adalah shalat yang dilakukan sebelum ataupun sesudah melakukan shalat wajib. Sebelum shalat fardu disebut “qobliyah” sedangkan setelah shalat fardu disebut “ba’diyah”.

Shalat sunnah rawatib yang dilarang adalah shalat rawatib sesudah subuh dan sesudah asar. Karena pada waktu tersebut terdapat waktu-waktu yang diharamkan melakukan sholat.

Rasulullah Bersabda:
“Barang siapa mengerjakan shalat rawatib sebanyak 12 rakaat sehari semalam, dibuat baginya oleh Allah rumah di dalam surga.”

Inilah janji Allah untuk yang mengamalkan dan mengerjakan shalat sunnah rawatib. Untuk itu shalat sunnah ini memiliki pahala, manfaat dan keutamaan yang besar.
Simak niat, doa, tata cara sholat Rawatib pada artikel Sholat Rawatib

Shalat Tahajud

Shalat tahajud merupakan shalat sunah yang waktu pengerjaannya ialah di malam hari. Jumlah rakaat shalat tahajud adalah minimal 2 rakaat dan maksiml 12 rakaat.

Untuk menjalankannya seseorang dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu. Walaupun kalau tidak diawali dengan tidur juga juga gak apa-apa.

Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan shalat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan yaitu 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Dari hadist diatas, dapat dipahami kalau shalat tahajud memiliki keutamaan, manfaat dan pahala yang luar biasa. Bagi yang mengerjakannya akan mendapatkan 9 macam kemuliaan dengan 5 macam kemuliaan di dunia dan 4 macam kemuliaan di akherat.

Ada 3 bagian waktu melakukan shalat tahajud.

Sepertiga malam pertama

Waktu sepertiga malam pertama adalah setelah shalat Isya sampai dengan sekitar pukul 10.30. Diusahakan shalat tahajud dilakukan setelah bangun tidur walau hanya sebentar.

Sepertiga malam kedua

Shalat tahajud dapat dilakukan di waktu sepertiga malam kedua. Sholat tahajud di sepertiga malam kedua adalah antara pukul 10.30 malam hingga 01.30 pagi.

Sepertiga malam ketiga

Waktu sepertiga malam terakhir ini antara antara pukul 01.30 pagi hingga sebelum memasuki waktu subuh.

Dari ketiga waktu ini, waktu terbaik untuk melakukan shalat tahajud ialah pada waktu sepertiga akhir malam. Jika ingin melakukan shalat tahajud, pastikan Anda sudah melakukan shalat wajib isya’ terlebih dahulu.
Simak niat, doa, tata cara lengkap shalat tahajud pada artikel Sholat Tahajud

Shalat Istikharah

Banyak orang yang melakukan shalat istikharah saat ada pada kondisi bingung atau bimbang. Harapannya, dengan melakukan shalat istikharah, Allah SWT akan memberikan petunjuk sehingga keputusan yang diambilnya tepat.

Pada Al Quran dalam surah Al Baqarah ayat 216, Allah telah mengingatkan:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai semua, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah ayat 216).

Dari firman Allah diatas dapat dipahami kalau pilihan terbaik dari Allah pastilah adalah pilihan terbaik untukmu.

Shalat ini bisa dilakukan kapan saja. Namun, akan lebih utama jika dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Jika Anda melakukannya dengan khusyu’, segala keragu-raguan akan hilang karena Allah akan memberikan petunjuk untuk menentukan pilihan.
Simak niat, doa, tata cara lengkap shalat istikharah pada artikel Shalat Istikharah

Shalat Hajat

Apabila Anda punya suatu keinginan, mintalah kepada Allah SWT supaya mengabulkannya. Salah satu caranya ialah melakukan shalat hajat dengan khusyuk’.

Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua raka’at (Shalat hajat) dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat”, (HR. Ahmad).

Anda bisa meminta sesuatu yang diinginkan kepada Allah melalui shalat ini. Bisa dibilang bahwa shalat hajat menjadi cara terbaik untuk mengadu kepada Allah SWT. Anda akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan hatipun menjadi tenang.
Simak niat, doa, tata cara lengkap shalat hajat pada artikel Sholat Hajat

Shalat Witir

Shalat witir adalah shalatnya para kekasih Allah. Sholat witir ini merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

Rasulullah bersabda:
“Wahai ahli Quran, lakukanlah shalat Witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Dia suka kepada sholat Witir.” (HR. Ahmad dan Yirmidzi).

Shalat witir sebagai shalat penutup dari shalat-shalat lainnya pada hari itu. dari hadist diatas disebutkan bahwa Allah sangat menyukai hamba-Nya yang menjalankan shalat witir.

Rasulullah bersabda:
“Ada tiga hal yang fardhu bagiku dan sunnah bagi kalian, yaitu witir (shalat Witir), bersiwak, dan qiyamul lail”, (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat witir wajib gabi Rasulullah, berarti shalat witir ini memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi umatnya shalat witir ini sunnah yang sangat dianjurkan.

Jumlah rakaat shalat witir adalah ganjil, dengan minimal 1 rakaat. Dan waktu pengerjaannya yaitu setelah isya’ sampai waktu sebelum subuh.
Simak niat, doa, tata cara lengkap shalat witir pada artikel Shalat Witir

Shalat Taubat

Manusia tidak luput dari kesalahan. Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang mau berubah dan bertobat dari kesalahan yang pernah dilakukannya, baik itu kesalahan besar ataupun kecil.

Salah satu cara untuk memohon ampun kepada Allah SWT ialah dengan melakukan shalat taubat. Di sini, Anda bisa meminta ampunan dari dosa-dosa yang dilakukan sekaligus berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Jumlah minimalnya ialah 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat.
Simak niat, doa dan tata cara sholat Taubat pada artikel Sholat Taubat.

Shalat Syukril Wudhu

Hal wajib yang dilakukan ketika akan melakukan shalat ialah berwudhu. Shalat wudhu ialah shalat yang dikerjakan setelah melakukan wudhu. Sebagai contoh, sebelum melakukan shalat maghrib, Anda menjalankan shalat ini setelah wudhu dan sebelum shalat magrib. Jumlah rakaatnya ialah 2 rakaat.
Simak niat, doa dan tata cara sholat Wudhu pada artikel Sholat Syukril Wudhu

Shalat Tahiyatul Masjid

Sesuai dengan namanya, tujuan melakukan sholat tahiyatul masjid bertujuan memberikan penghormatan pada tempat ibadah masjid. Anda bisa melakukannya kapan saja saat melakukan shalat jamaah di masjid.

Sholat ini dikerjakan sebelum melakukan sholat di Masjid.
Simak niat, doa dan tata cara sholat Tahiyatul Masjid pada artikel Sholat Tahiyatul Masjid

Shalat Tasbih

Asal muasal nama shalat tasbih ialah karena terdapat bacaan 300 kali tasbih. Jumlahnya ialah 4 rakaat. Shalat tasbih ini boleh dikerjakan setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali, ataupun satu kali seumur hidup.

Rasulullah SAW menyarankan kepada umatnya untuk melakukan ibadah shalat tasbih ini karena pahalanya sangat besar.
Simak niat, doa dan tata cara sholat Tasbih pada artikel Sholat Tasbih

Demikian ulasan tentang shalat sunnah yang memiliki manfaat, keutamaan dan keistimewaan luar biasa. Lakukanlah shalat sunah sebagai penyempurna ibadah Anda. Anda bisa memilih jenis shalat sunnah mana sesuai dengan momen dan kebutuhan.

Artikel Terkait :

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Pengertian Sholat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad serta 10 Macam Sholat Sunnah yang Memiliki Manfaat Luar Biasa, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.