Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Sejarah Awal Mula Podium. Ingat! Mimbar Bukan Podium

Sejarah Awal Mula Podium. Ingat! Mimbar Bukan Podium
Diceritakan bahwa awal podium ditemukan dan digunakan setelah adanya kekalahan perang umat muslim di Spanyol.

Setelah kekalahan itu, maka kaum penguasa di sana mencari cara untuk melakukan ceramah yang tidak menyerupai gaya umat Islam.

Maka ditemukanlah ide oleh para penguasa untuk membalik posisi mimbar umat Islam sehingga tidak menyerupai yang digunakan umat Islam.

Ide tersebut yang sekarang dikenal dengan podium namun terkadang salah kaprah disebut sebagai mimbar.

Pengertian podium yang dimaksudkan seperti pada gambar berikut :
Sejarah Awal Mula Podium. Ingat! Mimbar Bukan Podium

Dikatakan juga seharusnya umat Islam menggunakan mimbar yang benar untuk mencerminkan Islam itu sendiri.

Mimbar yang dimaksudkan seperti pada gambar berikut :
Sejarah Awal Mula Podium. Ingat! Mimbar Bukan Podium
Mimbar Masjid Agung Al-Falah Jambi

Dikisahkan bahwa dengan mimbar maka penceramah atau khatib akan terlihat sangat berwibawa karena terlihat semua bagian tubuhnya dari kepala hingga kaki. Kewibawaan inilah yang sesungguhnya akan mencerminkan umat Islam itu sendiri.

Beda halnya dengan penggunaan podium, seorang Khatib tidak akan terlihat semuanya dan menutupi kewibawaan dari Khatib itu sendiri. Lalu diberitahukan juga jika Khatib yang sedang berceramah adalah seseorang yang tidak memiliki tinggi badan yang cukup untuk berdiri di atas podium, maka akan susah bagi Khatib tersebut untuk memberikan ceramah di atas podium yang sering disebut mimbar itu. Tidak hanya akan menutupi kewibawaan, tapi sang Khatib sendiri tidak akan terlihat oleh Jamaah.

Namun yang terpenting dari perbedaan ini adalah isi dari ceramah sang Khatib dapat diterima dan diterapkan di kehidupan oleh umat Islam.

Semoga bermanfaat.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Sejarah Awal Mula Podium. Ingat! Mimbar Bukan Podium, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.