Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Perbedaan Mimbar dengan Podium. Hati-Hati! Jangan Disamakan Fungsinya.

Perbedaan Mimbar dengan Podium. Hati-Hati! Jangan Disamakan Fungsinya.
Sebelumnya kami juga akan membawakan link definisi bid’ah menurut kelompok Wahabi dengan tujuan untuk menimbang kekonsistenan dalam pendapat juga sebagai koreksi.
Lihat : http://salafisyiahsunni.blogspot.com/2012/04/bidah-menurut-salafiwahabi.html

1. Dilapangan kita sering melihat kelompok varian wahabi banyak yg sholat memakai kaos oblong atau lengan pendek dan tanpa menutup kepala.
Jika mereka mengatakan tidak wajib memakainya dan makruh meninggalkannya, lalu pertanyaan kami lebih utama mana sholat dengan memakai tutup kepala yg dicontohkan Nabi atau tidak menggunakan tutup kepala yg tidak dicontohkan Nabi?
Kan mereka bergembor-gembor hidupkan sunnah dan berantas bid’ah tp knp sunnah satu ini sering mereka tinggal?

2. Kami tidak melarang Al-Qur’an diterjemahkan namun mengkritik seseorang atau kelompok yang ngakunya Islam pengikut Nabi dan salaf yang merasa lbh ngerti dari para Ulama’ yg sdh mumpuni tp nggak tahunya kebanyakan mereka belajarnya hanya memakai terjemahan Qu’an saja dan malas mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa bawaan Qur’an serta perangkat ilmu lainnya.
Apakah Nabi dan para sahabat mencontohkan hal seperti itu? Jika tidak, maka mereka juga terjebak masalah bid’ah diniyyah ini. (Maaf sebenarnya kami tidak ada sepakat tentang pendikotomian antara bid’ah diniyyah dan dunyawiyyah sbb ajaran Islam telah lengkap membicarakan antara ibadah keagamaan dan urusan keduniaan.Dan tidak ada yg memisahkan antara ibadah dan keDUNIAAN selain “KAUM SKULER”. Soal antum a’lamu biumuri dunyakum itu maksudnya soal teknis lapangan sedangkan hukum asalnya soal keduniaan ttp diatur oleh agama.

3. Mimbar jelas beda dengan podium.
Perbedaan Mimbar dengan Podium. Hati-Hati! Jangan Disamakan Fungsinya.

Ini mimbar sifat Nabi: http://shw.abcdjerry.fotopages.com/7033052/Gambar-Mimbar-nabi-dari-dekat.html Ini sifat podium: http://www.thepensblog.com/2012-archives/december/latest-from-the-labor-situation-they-bought-a-podium-back-out-tonight.html
Kebanyakan kaum wahabi menggunakan podium baik dalam khutbah dan dakwah. Padahal mereka kan tahu bahwa podium itu yg biasa dipakai oleh yahudi dan nasrani. Mereka sering bilang bahwa haram bertasyabbuh dengan kafir.
Dan apakah Nabi pernah mencontohkan penggunaan podium? (mungkin jawaban mereka ini kan soal dunia atau sarana). Oke terserah mereka, tp intinya menyerupai kafir kan?

4. Mereka katakan Nabi membaca 7 juz dalam tarawih, tetapi di Masjidil Haram kan satu juz kan? Ini kan masalah ibadah kan? Katanya harus persis cocok dengan Nabi SAW?

5. Pada masa Nabi SAW tidak dicontohkan memanggil para sahabat yg pandai agama sekalipun dg panggilan syaikh. Panggilan syaikh ini (khususnya untuk memanggil ulama’) adalah adat yg berkembang jauh setelah wafatnya Nabi SAW. Baca : http://id.wikipedia.org/wiki/Syekh
Mereka sering katakan adat harus ditolak (lbh2 yg tdk dicontohkan Nabi) Lha terus soal memanggil ulama’ dg syaikh apa dicontohkan Nabi?

6. Kamu bawakan ayat bolehnya mengucapkan rohimahullah dg ayat:

ÙˆَالسَّابِÙ‚ُونَ الْØ£َÙˆَّÙ„ُونَ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُÙ‡َاجِرِينَ ÙˆَالْØ£َÙ†ْصَارِ ÙˆَالَّØ°ِينَ اتَّبَعُوهُÙ…ْ بِØ¥ِØ­ْسَانٍ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ ...

Itu ayat untuk para sahabat (rodiyallahu anhum) bukan untuk ulama’ yg mereka sering memakai rohimahullah. Jika mereka menggunakan ayat diatas untuk dalil diperbolehkannya mendoakan rihimahullah setiap kali menyebut nama ulama’ mereka maka mereka telah terjebak kepada QIYAS dan mereka sendiri menolak QIYAS.
Selain itu apa Nabi telah mencontohkan hal diatas? Jika itu hal baik kenapa Nabi atau tabi’in tidak mendahuluinya?

7. Justru menurut kami karena jumroh itu tempat ibadah dan hal ibadah maka tidak boleh dong menyelisihi Nabi. Dan sekarang tempat sa’i juga sudah dibangun dibagian atas kan?.
Masalahnya disini bukan soal keamanan dan kenyamanan yg kita bahas,tetapi ini soal kekonsistenan mereka yg mengembar-gemborkan untuk sama dengan Nabi. Intinya dalam hal ini mereka telah terjebak dalam bid’ah hasanah yang sebelumnya mereka menolaknya.

8. Soal menghancurkan situs islam maka mereka telah berbuat bid’ah dimana para sahabat memelihara situs-situs islam yg sekarang mereka hancurkan: http://athena-sejahtera.blogspot.com/2013/04/kepedulian-sahabat-terhadap-peninggalan.html


Rincian tambahan

9. Hari Besar Islam memang ada dua tetapi hari besar umat Islam ada banyak. Apa Nabi pernah melakukan peringatan hari besar nasional? Jelas tidak kan? Knp mereka yg gembar gembor thd haramnya nasionalisme malah mengadakan peringatan hari besar nasional. Dengan alasan ini itu mereka melarang peringatan hari besar umat islam tapi membolehkan peringatan hari besar nasional walau dg dalih itu soal dunia. Secara tidak sadar mereka telah melakukan dikotomi antara hal dunia dan agama dimana Islam tdk pernah memisahkannya. Dan mereka sendiri disadari atau tidak telah banyak melakukan BID’AH HASANAH walau mungkin mereka memakai nama lain maslahah mursalah dg tujuan untuk agar tidak dikatan melakukan bid’ah hasanah.

Wallohu A'lam.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Perbedaan Mimbar dengan Podium. Hati-Hati! Jangan Disamakan Fungsinya., jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.