Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Ketentuan Zakat Fitrah dan Rumus Cara Pembagian Zakat

Ketentuan Zakat Fitrah dan Rumus Cara Pembagian Zakat Fitrah
Tuntunan Zakat Fitrah dan Rumus Cara Pembagian Zakat
Rumus Pembagian Zakat

Cara menghitung zakat fitrah wajib diketahui oleh seluruh umat muslim. Bagaimana tidak, zakat fitrah merupakan salah satu amalan yang diwajibkan selama puasa Ramadan untuk seluruh umat muslim.

Tidak hanya bagi orang dewasa saja, anak anak juga diwajibkan untuk membayar zakat fitrah ini. Selama anak tersebut lahir sebelum matahari bulan Ramadan terbenam, maka ia wajib membayar zakat fitrah.

Namun, biasanya untuk anak anak yang masih belum begitu mengerti tentang zakat fitrah ini, pembayaran zakti fitrah diwakilkan oleh orang tua. Oleh karena itu, semua orang tua wajib mengetahui cara menghitung zakat fitrah untuk seluruh keluarga karena ada anak anak yang belum memahaminya.

Daftar isi artikel:

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap orang Islam pada saat menjelang hari raya Iedul Fitri.

Hukum Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah hukumnya wajib. Berdasarkan Sabda Rasulullah s.a.w. sebagai berikut :
فَرَضَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الفِطْرِ -مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ
Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah (pada bulan Ramadhan kepda setiap manusia) (HR. Bukhari – Muslim).

Orang Yang Wajib Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah wajib bagi setiap orang Islam, untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang berada dalam tanggungannya, yaitu dari :
  1. Laki-laki
  2. Perempuan
  3. Anak-anak
  4. Orang dewasa
  5. Budak
  6. Orang tua
  7. Dan setiap orang yang merdeka (bukan budak).

Macam-macam Zakat Fitrah

Zakat Fitrah pada intinya adalah menggunakan makanan atau kebutuhan pokok dari suatu wilayah terkait. Berikut ini adalah hal-hal yang diperbolehkan digunakan untuk Zakat Fitrah :
  1. Gandum
  2. Kurma
  3. Susu
  4. Anggur kering
  5. Beras
  6. Dll.

Ukuran Zakat Fitrah

Menurut pendapat mayoritas ulama, bahwa Zakat Fitrah di keluarkan dengan kadar ukuran 1 sha’. Yaitu sekitar 2,5 sampai 3,0 kilogram.

Waktu Menunaikan Zakat Fitrah

Zakat Fitrah ditunaikan pada :
  1. Sebelum ditunaikannya Sholat Ied
  2. Dan boleh dikeluarkan pada awal Bulan Ramadhan
Jika Zakat Fitrah dikeluarkan setelah shalat Ied, maka dihitung sebagai shadaqah biasa, dan belum menggugurkan kewajiban zakat fitrah.

Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Zakat Fitrah itu harus dibagikan kepada kelompok berikut ini :
  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Petugas zakat
  4. Muallaf
  5. Budak
  6. Orang yang terlilit hutang
  7. Orang yang sedang dalam jalan Allah
  8. Dan orang yang sedang dalam perjalanan jauh yang bukan maksiat.

Rumus Cara Pembagian Zakat

Sebenarnya untuk saat ini sudah terbentuk suatu Badan Amil Zakat yang dikelola oleh pemerintah baik desa maupun kelurahan setempat sehingga pembagian bisa lebih merata. Akan tetapi apabila pada suatu desa tidak dibentuk suatu Badan Amil Zakat, maka setiap komplek Masjid ataupun Mushola setempat bisa membuat Badan Amil Zakat sendiri secara mandiri, dan cara pembagiannya pun sama yaitu dengan membagi semua jumlah barang (beras, gandum, anggur, dll) serta uang hasil zakat dibagi dengan jumlah orang yang berhak menerima zakat yang tercantum di atas.

Lafadz Niat Zakat Fitrah


Doa Mengeluarkan Zakat Fitrah

Doa bagi orang yang mengeluarkan zakar fitrah
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا مَغْنَمًا وَلَا تَجْعَلْهَا مَغْرَمًا
Ya Allah jadikan ia sebagai simpanan yang menguntungkan dan jangan jadikan ia pemberian yang merugikan.

Doa Menerima Zakat Fitrah

Doa bagi orang yang menerima zakat fitrah

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Ketentuan Zakat Fitrah dan Rumus Cara Pembagian Zakat, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.