Amaliyah Khas NU yang Tidak Dimiliki oleh Organisasi Lain
Inilah 9 Amaliyah Ciri Khas Nahdlatul Ulama yang Tidak Dimiliki oleh Organisasi Lain
“Kita amalkan saja, yang penting kita punya pegangan. Tidak usah dengarkan mereka”
NU memang terkenal dengan berbagai amalan yang sering dilakukan secara berjamaah. Tradisi pewarisannya bisa dibilang cukup panjang. Dari generasi ke generasi. Mungkin kadangkala banyak juga yang mempertanyakan keabsahan amaliyah ini.
Berikut saya ringkas sembilan amaliyah yang umum dikalangan Nahdlotul Ulama:
Tahlilan
Tahlilan adalah salah satu cirikhas kaum NU. Bahkan untuk mengetahui seseorang NU apa tidak cukup dilihat dari apakah seseorang itu ikut kegiatan tahlilan apa tidak.
Tahlilan sendiri adalah sebuah kegitan yang dilakukan bersama oleh kalangan NU yang berisi pembacaan dzikir, tasbih, ayat quran, tahlil, tahmid dan lain sebagainya. Biasanya acara ini diselenggarakan dalam berbagai momentum kalangan NU. Yang paling jamak adalah ketika mendoakan seseorang yang sudah meninggal. Biasanya dilakukan pada malam hari ke-1 sampai malam ke-3, 7 hari, 40 hari, 100 hari, mendak (haul) ke-1 s/d 3, sampai 1.000 hari dan haul tiap tahunnya.
Ziarah Kubur
Warga NU akrab seklai dengan budaya ziarah kubur. Mendatangi makam para auliya, ulama atau leluhur sembari membaca berbagai doa disana. Jangan dimaknai kaum NU berdoa kepada kuburan. Tapi melalui para orang-orang yang terlebih dahulu mereka merasa lebih dekat dengan yang maha kuasa dan mengingatkan mereka bahwa kehidupan pada hakikatnya adalah fana dan tidak kekal.
Khusus ziarah makam para wali sudah menjadi tradisi dan bahkan sangat ramai sekali pengunjungnya. Ini dilaksanakan biasanya rombongan. Jika ke makam para leluhur hampir tiap Hari Raya Idhul Fitri dan hari-hari tertentu misal seperti hari Jum'at atau hari lainnya sudah manjadi budaya yang mapan dikalangan NU.
Baca Juga : Susunan Doa Ziarah Kubur atau Doa Tahlil Lengkap
Maulid Nabi
Untuk menunjukan kecintaannya kepada Nabi, paling tidak pada bulan kelahiran Nabi yaitu bulan Robiul Awwal banyak sekali kegiatan bernuansa keagamaan dalam berbagai bentuk. Seperti pembacaan Maulid Diba' (Dibaan), pembacaan Maulid al Barzanji, pengajian dan lain sebagainya dalam rangka Peringatan Maulid Nabi.
Kegiatan ini banyak dihujat karena dianggap tidak memiliki dasar yang kukuh yang pernah nabi laksankan pada masa hidup Nabi.
Istighosah
Istighosah memiliki arti memohon pertolongan kepada Alloh SWT. Oleh warga NU biasanya dilaksanakan bersama-sama dalam satu majlis. Dalam skala besar PBNU pernah menyeleksanakan istighosah dalam skala besar atau istighosah kubro baik tingkat Nasional maupun tingkat daerah.
Qunut
Cobalah anda sholat subuh disuatu tempat. Bila jamaah dalam tempat tersebut melakukan qunut dapat dipastikan itu adalah warga NU.
Tapi sebenarnya menurut pelaksanaannya, Qunut dibagi menjadi 3:
- Qunut Shubuh : Imam Syafii menyatakan bahwa qunut subuh dibaca berdasarkan hadis dari Anas bin Malik.
- Qunut Nazilah : Qunut ini dibaca warga NU ketika sedang menghadapi kesusahan baik wabah penyakit, tantangan, bencana dan lain sebagainya.
- Qunut Witir : Qunut ini dilaksanakan pada rakaat terakhir bulan Romadlon pada malam ke 16-30 bulan Romadhon.
Baca Juga : Bacaan Doa Qunut Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Talqin
Adalah amaliyah kaum NU disaat ada saudaranya yang meninggal dunia. Talqin berasal dari Bahasa Arab yang artinya memahamkan atau mengingatkan. Talqin biasanya dibacakan dalam Bahasa Arab tapi sering juga dibacakan dalam Bahasa Jawa.
Adapun tatacaranya orang yang mentalqin berposisi duduk dihadapan kepala mayyit. Sedangkan para hadirin hendaknya berdiri, dan salah seorang yang biasanya pemuka keagamaan mulai membacakan talqin bagi si mayyit.
Adzan 2 Kali dalam Sholat Jumat
Setiap menjelang Sholat Jumat di masjid-masjid NU, ada seorang Muroqqi (Bilal) yang berdiri sambil memegang tongkat. Setelah membacakan hadis Nabi yang berisi anjuran kepada para Jama’ah dan kemudian dilakukan adzan yang kedua kalinya oleh Muroqi tersebut.
Praktek semacam ini meniru pada zaman Shahabat Utsman dan praktik semacam ini sama dengan yang dipraktikan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Baca Juga : Dasar Panduan Dalil Adzan Jum'at 2 kali
Tingkeban (Keba)
Acara ini berbentuk pembacaan doa dan pemberian sedekah dalam rangka tujuh bulan kehamilan seorang wanita yang pertama kali hamil. Dan biasanya disela-sela acara dibacakan surat Yusuf dan surat Maryam, dengan harapan agar anaknya akan lahir seganteng Nabi Yusuf dan atau secantik Siti Maryam.
Merujuk Kitab Kuning
Selai pada Al-Qur'an dan Al-Hadist, warga NU selalu berpegangan pada ulama lama baik melalui kyai maupun merujuk pada kitab kuning yang dianggap standar oleh para Ulama NU.
Kitab kuning ini biasanya ditulis dalam bahasa arab dan biasanya berbentuk tulisan arab tanpa harakat (gundul).
Ini tidak lain karena tradisi intelektual NU yang selalu berpegangan pada sanad dan karena berhati-hati agar supaya pemahaman agamanya tidak melenceng dari apa yang telah digariskan oleh para Salafuna Assholih yang berpegang pada tradisi Nabi Muhammad SAW.
Demikian 9 Amaliyah Ciri Khas NU, semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Amaliyah Khas NU yang Tidak Dimiliki oleh Organisasi Lain, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung kami dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan