Adab Lebih Utama Daripada Ilmu - 14 Adab Mencari Ilmu
Adab Lebih Utama Daripada Ilmu - 14 Adab Mencari Ilmu
Adab Lebih Utama Daripada Ilmu
Syeh Abdul qodir al jilani berkata ; Aku lebih menghargai orang yang beradab daripada orang yang berilmu, kalau cuma berilmu ,iblis pun penuh dengan ilmu..
Kenapa sampai para ulama mendahulukan memelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata:
بالأدب تفهم العلم
“Dengan memelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Ulama berkata: “Dengan memerhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”
Oleh karenanya para ulama sangat perhatian dalam memelajarinya.
Ibnul Mubarok berkata:
تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين
“Kami memelajari masalah adab itu selama 30 tahun, sedangkan kami memelajari ilmu selama 20 tahun.”
Ibnu Sirin berkata:
كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم
“Mereka -para ulama- dahulu memelajari petunjuk (adab), sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”
para ulama sudah menjelaskan bahwa kedudukan adab itu ada di atasnya ilmu. Hal tersebut bisa dilihat dari nasehat para ulama semisal Imam Malik Rahimahullah, beliau pernah mengatakan:
تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Berikut 14 Adab Mencari Ilmu
-
Memilih Guru dan Beristikharah
األول: أنه ينبغي للطالب أن يقدم النظر ويستخري هللا فيمن أيخذ العلم عنهPertama, Hendaknya seorang murid menimbang dan melakukan istikharah kepada Allah tentang seorang guru yang mau diambil ilmunya -
Berakhlak Yang Baik
ويكتسب حسن األخالق واآلداب منهMendapatkan kebaikan perilaku (akhlak) serta adab darinya. -
Mencari Guru Yang Mempunyai Kompetensi
Hendaknya jika memungkinkan, memilih guru yang memiliki kompetensi/kapabilitas secara baik, benar-benar mempunyai rasa belas kasih, nampak kewibawaannya, diketahui kebaikan. -
Murid Harus Wara’
وال يرغب الطالب يف زايدة العلم مع نقص يف ورع أو دين أو عدم خلق مجيل.Seorang murid tidak menginginkan penambahan ilmu tatkala kurang teguh dalam bersikap wara’ atau beragama, atau tidak memiliki tingkah laku yang baik. -
Menimba Ilmu Karena Popularitas Guru
وليحذر من التقييد ابملشهورين وترك األخذ عن اخلاملنيHindari menimba ilmu karena popularitas guru dan meninggalkan orang ahli ilmu yang tidak populer. -
Mencari Guru Yang Jelas Riwayat Belajarnya
Hendaklah berusaha mendapatkan syaikh/ guru yang memiliki pengetahuan ilmu-ilmu syar’i secara sempurna, dan beliau senantiasa bersama para masyayikh (guru-guru) dizamannya untuk memperbanyak kajian dan berkumpul dalam waktu yang lama, bukan mencari guru yang mengambil ilmu dari perut buku (otodidak) dan tidak diketahui kebersamaannya dengan para masyayikh yang mumpuni. -
Mengikuti Arahan Guru
Murid hendaknya mengikuti kepada gurunya dalam berbagai urusannya, dan tidak keluar dari pendapat maupun pengaturannya, akan tetapi keadaanya bersama guru seperti orang yang sakit bersama seorang dokter ahli, dia bermusyawarah terhadap apa yang akan dilakukan, berusaha mencari ridhanya dalam sesuatu yang dikerjakannya, serta memuliakannya dengan berkhidmah kepadanya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. -
Menghormati Guru dan keluarga guru
Hendaknya murid memandang guru dengan pandangan penghormatan dan meyakini padanya derajat kesempurnaan, karena dengan seperti itu bisa lebih berpotensi untuk mendapatkan manfaat darinya. -
Memanggil Guru dengan Sopan
Seyogianya, janganlah memanggil guru dengan panggilan yang tidak ada penghormatannya, jangan pula memanggilnya dari kejauhan, akan tetapi memanggilnya dengan ucapan: “wahai sayyidi, wahai ustadzi”. -
Sabar terhadap Guru
Murid hendaknya bersabar terhadap sifat antipati (tak acuh) dari guru, atau perilaku yang tidak baik, dan hal tersebut tidak menghalanginya untuk tetap bermulazamah kepadanya serta kebaikan akidahnya. -
Bersabar dalam Menimba Ilmu
Sebagian orang salaf mengatakan: siapa saja yang tidak bersabar atas kehinaan dalam perjalanannya dalam ta'lim,( belajar ) maka selama hidupnya berada dalam kebodohan, dan siapa saja yang bersabar atasnya maka akhir perkaranya akan mengarah kepada kemuliaan di dunia dan akhirat. -
Berterima kasih kepada Guru
Hendaknya berterima kasih kepada guru atas dedikasinya yang didalamnya terdapat fadhilah (keutamaan), meluruskan terhadap kekurangan murid, atau terhadap kemalasan yang dialaminya, atau terhadap kelalaiannya, atau perkara selainnya yang mana sikap dan kritikan guru terhadap murid tersebut mengandung bimbingan kebaikan dan kemashlahatan baginya. -
Fokus terhadap Guru
Tidak selayaknya murid melihat kecuali kepada gurunya, tidak kaget karena kegaduhan yang didengarnya atau menoleh kepadanya, apalagi pada saat mengkaji bersama guru. -
Mengucapkan Salam ketika Bertemu Guru
Jika bertemu guru di depan, hendaknya terlebih dahulu mengucapkan salam, mendekat kepadanya jika jaraknya jauh, tidak berteriak ketika memanggilnya, tidak mengucapkan salam dari jauh, dan tidak pula dari belakangnya, akan tetapi mendekat dan melangkah maju kemudian mengucapkan salam...
Semoga bermanfaat.
الله تعلى ورسوله اعلم
Dukung elzeno.id dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Adab Lebih Utama Daripada Ilmu - 14 Adab Mencari Ilmu, jangan lupa IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Gabung dalam percakapan