Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

5 Macam Kriteria Kyai Menurut Habib Luthfi bin Yahya

5 Macam Kriteria Kyai Menurut Habib Luthfi bin Yahya
5 Macam Kriteria Kyai Menurut Habib Luthfi bin Yahya

Dalam sebuah kesempatan, Abah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan pernah berdawuh, kyai terbagi dalam 5 macam kriteria:

Kyai TANDUR

Kyai yg sukanya ngasuh pondok pesantren, ngopeni para santri.

Kyai CATUR

Kyai yang suka terjun kedunia politik.

Kyai TUTUR

Kyai yang sukanya berdakwah ditengah Masyarakat luas, biasa disebut juga Mubaligh, Da'i.

Kyai SEMBUR

Kyai yang biasa jadi rujukan orang berkonsultasi, A­hli suwuk, Ahli Hikmah.

Kyai WUWUR

Kyai yang menjadi rujukan hukum oleh para kyai lainnya, Ahli Fatwa, Pengayom Umat, biasa juga disebut Kyai Khos.

Salah satunnya adalah ikut gandulan Kyai Catur.
Jadi Harus ada Kyai/Ulama yg mewarnai Politik Bangsa Indonesia agar Negeri ini tidak Bobrok karena dikuasai Politikus-Politikus Busuk.

Agar arah perubahan bangsa ke arah yg lebih baik dan bermoral. Berperadaban tanpa meninggalkan norma-norma Agama.

Seimbang Antara Nasionalis dan Religius. Sehingga Mampu Menelurkan Program-program positif untuk kemajuan Bangsa.

Jadi Santri-Santri atau Generasi Muda Nahdlatul Ulama harus pinter berpolitik,harus faham siapa yg berjuang untuk NU.

Siapa kader-kader NU yg berkompetisi menuju parlemen. Jangan sampai Generasi Muda NU malah mendukung Minhum yg malah memusuhi NU.

***

Inframe (dari kiri ke kanan) :
Kyai Sholeh Bahruddin Pasuruan, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Almaghfurlah Kyai Sholeh Qosim, Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: 5 Macam Kriteria Kyai Menurut Habib Luthfi bin Yahya, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.