Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Tingkatan Waliyulloh Menurut Ulama Kitab Salaf

85 TINGKATAN WALI menurut KITAB SALAF
85 TINGKATAN WALI menurut KITAB SALAF
85 TINGKATAN WALI menurut KITAB SALAF

ﻓَﺎﺋِﺪَﺓٌ ﻓِﻰ ﺗَﻌْﺮِﻳْﻒِ ﺍْﻟﻘُﻄْﺐِ

ﺃَﺧْﺒَﺮَ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﺍْﻟﻮَﺭَﻉُ ﺍﻟﺰَّﺍﻫِﺪُ ﺍﻟْﻤُﺤَﻘِّﻖُ ﺍﻟْﻤُﺪَﻗِّﻖُ ﺷَﻤْﺲُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﺑْﻦُ ﻛَﺘِﻴْﻠَﺔُ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻧَﻔَﻊَ ﺑِﻪِ ﺁﻣِﻴْﻦَ ﻗَﺎﻝَ : ﻛُﻨْﺖُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺟَﺎﻟِﺴًﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪِﻱ ﺳَﻴِّﺪِﻱ ﻓَﺨَﻄَﺮَ ﺑَﺒًّﺎﻟِﻲْ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﺄَﻟَﻪُ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻘُﻄْﺐِ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ : ﻳَﺎﺳَﻴِّﺪِﻱ ﻣَﺎ ﻣَﻌْﻨَﻰ ﺍْﻟﻘُﻄْﺐُ ؟
(Faedah) mengenai definisi Wali Qutub
Telah memberitahukan seorang guru yang sholih, wara', Zuhud, seorang penyelidik, seorang yang teliti yakni Syekh Syamsuddin bin Katilah Rahimahullaahu Ta’ala menceritakan: “suatu hari Saya sedang duduk di hadapan guruku, lalu terlintas untuk menanyakan tentang Wali Quthub. “Apa makna Quthub itu wahai tuanku?”

ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟِﻲْ : ﺍْﻷَﻗْﻄَﺎﺏُ ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓٌ ، ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻣُﻘَﺪَّﻡِ ﻗَﻮْﻡٍ ﻫُﻮَ ﻗُﻄْﺒُﻬُﻢْ ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻗُﻄْﺐُ ﺍْﻟﻐَﻮْﺙِ ﺍْﻟﻔَﺮْﺩِ ﺍﻟْﺠَﺎﻣِﻊِ ﻓَﻬُﻮَ ﻭَﺍﺣِﺪٌ
Lalu beliau menjawab kepadaku, “Quthub itu banyak. Setiap muqaddam atau pemuka sufi bisa disebut sebagai Quthub-nya. Sedangkan al-Quthubul Ghauts al-Fard al-Jami’ itu hanya satu.
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻓﺎﻟﻘﻄﺐ ﻋﺎﺭﻑ ﺑﻬﻢ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻭﻣﺸﺮﻑ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﺃﺣﺪ ﻭﻻﻳﺘﺸﺮﻑ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﺇﻣﺎﻡ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ
Wali Quthub yang A'rif (yang mengenal Allah Swt.) berkumpul bersama mereka dan yang mengawasi mereka dan tidak mengetahuinya seorangpun juga, dan tidak mendapat kemuliaan atasnya, ia (wali Quthub) adalah imam para wali.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

ﻭﺛﻤّﺔ ﺭﺟﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻭﺍﻟﻐﻮﺙ ﺍﻟﺬﻯ ﻳُﻐﻴﺚ ﻛﻞّ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ.
Dan ada 1 orang ia adalah Wali Quthub dan Wali Gauts yang menolong di seluruh dunia.

ﻭﻣﺘﻰ ﺍﻧﺘﻘﻞ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺣﻞ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﺁﺧﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺮﺗﺒﺔ ﺍﻟﺘﻰ ﻗﺒﻠﻪ ﺑﺎﻟﺘﺴﻠﺴﻞ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﺤﻞ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻠﺤﺎﺀ ﻭﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻣﺤﻞ ﺃﺣﺪ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ.
Dan ketika Wali Quthub pindah ke akhirat keadaan tempatnya digantikan oleh peringkat lain yang sebelumnya dengan berurutan untuk menempati kedudukan orang dari para Sholaha dan Auliya yang bertempat di salah satu dari yang empat.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Para Quthub senantiasa bicara dengan Akal Akbar (akal yang agung), dengan Cahaya-cahaya Ruh (Ruhul Anwar), dengan Pena yang luhur (Al-Qalamul A’la), dengan Kesucian yang sangat indah (Al-Qudsul Al-Abha), dengan Asma yang Agung (Ismul A’dzam), dengan Kibritul Ahmar (ibarat Berlian Merah), dengan Yaqut yang mememancarkan cahaya ruhani, dengan Asma’-asma, huruf-huruf dan lingkaran-lingkaran Asma huruf. Dia (Para Quthub) bicara dengan cahaya matahati di atas rahasia terdalam di lubuk rahasianya. Ia seorang yang alim dengan pengetahuan lahiriah dan batiniyah dengan kedalaman makna yang dahsyat, baik dalam tafsir, hadits, fiqih, ushul, bahasa, hikmah dan etika. Sebuah ilustrasi yang digambarkan pada Sulthanul Auliya Syeikhul Quthub Abul Hasan Asy-Syadzily – semoga Allah senantiasa meridhoi.

ﻭﺍﻟﻐﻮﺙ ﻋﺒﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺭﺟﻞ ﻋﻈﻴﻢ ﻭﺳﻴﺪ ﻛﺮﻳﻢ ﺗﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﺪ ﺍﻻﺿﻄﺮﺍﺭ ﻓﻰ ﺗﺒﻴﻴﻦ ﻣﺎﺧﻔﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﺍﻟﻤﻬﻤﺔ ﻭﺍﻷﺳﺮﺍﺭ ، ﻭﻳﻄﻠﺐ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻷﻧﻪ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻮ ﺃﻗﺴﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻷﺑﺮﻗﺴﻤﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﻭﻳﺲ ﺍﻟﻘﺮﻧﻰ ﻓﻰ ﺯﻣﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻌﻢ ، ﻭﻻﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻗﻄﺒﺎ ﺣﺘﻰ ﺗﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ﺍﻟﺘﻰ ﺍﺟﺘﻤﻌﺖ ﻓﻰ ﻫﺆﻻﺀ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺗﻘﺪﻡ ﺫﻛﺮﻫﻢ ﺍﻧﺘﻬﻰ ﻣﻦ ﻣﻨﺎﻗﺐ ﺳﻴﺪﻱ ﺷﻤﺲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺤﻨﻔﻰ
Wali Ghauts, yaitu seorang tokoh besar (agung) dan tuan mulia, di mana seluruh ummat manusia sangat membutuhkan pertolongannya, terutama untuk menjelaskan rahasia hakikat-hakikat Ilahiyah. Mereka juga memohon doa kepada al-Ghauts, sebab al-Ghauts sangat diijabahi doanya. Jika ia bersumpah langsung terjadi sumpahnya, seperti Uwais al-Qarni di zaman Rasul SAW. Dan seorang Qutub tidak bisa disebut Quthub manakala tidak memiliki sifat dan predikat integral dari para Wali.

Demikian pendapat dari kitab manaqib Sayyidi Syamsuddin Al-Hanafi…
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻭﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﺍﻟﻐﻮﺙ ﻭﺍﺳﻤﻪ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﺫ ﻣﺎﺕ ﺍﻟﻐﻮﺙ ﺣﻞّ ﻣﺤﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﺛﻢّ ﻳﺤﻞ ﻣﺤﻞ ﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ، ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﺤﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﻣﺤﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻭﻳﺤﻞ ﻣﺤﻞ ﺃﺣﺪ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﺤﻞ ﻣﺤﻠﻪ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ
Dan berjumlah 1 orang yaitu Wali Gauts, namanya adalah Abdullah, dan jika Wali Gauts wafat maka kedudukannya digantikan oleh 1 orang dari Wali U`mdah yang berjumlah 4 orang kemudian kedudukan Wali U'mdah digantikan oleh 1 orang dari Wali Akhyar demikian pula kedudukan 1 orang dari Wali Nujaba menggantikan 1 orang dari Wali Akhyar dan kedudukan Wali Nuqoba digantikan oleh 1 orang dari manusia.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

85 Tingkat Wali

Qutubul Ghautsil Fardil Jaami'i

ﻗُﻄْﺐُ ﺍْﻟﻐَﻮْﺙِ ﺍْﻟﻔَﺮْﺩِ ﺍﻟْﺠَﺎﻣِﻊِ
Qutubul Ghautsil Fardil Jaami'i (1 abad 1 Orang)
Wali yang paripurna. Bertugas memimpin para wali diseluruh alam. Jumlahnya tiap masa hanya 1 orang, bila ia wafat, ia akan digantikan oleh wali Imaamaan / Aimmah.

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻰ ﻣﺮﺁﺓ ﺍﻷﺳﺮﺍﺭ : ﺇﻥّ ﻃﺒﻘﺎﺕ ﺍﻟﺼّﻮﻓﻴّﺔ ﺳﺒﻌﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻮﻥ ﻭﺍﻟﻤﺮﻳﺪﻭﻥ ﻭﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻮﻥ ﻭﺍﻟﺴّﺎﺋﺮﻭﻥ ﻭﺍﻟﻄﺎﺋﺮﻭﻥ ﻭﺍﻟﻮﺍﺻﻠﻮﻥ ﻭﺳﺎﺑﻌﻬﻢ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﺍﻟﺬﻯ ﻗﻠﺒﻪ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺳﻴّﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤّﺪ ﺻﻠﻌﻢ ﻭﻫﻮ ﻭﺍﺭﺙ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻠّﺪﻧﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻌﻢ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻫﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﻟﻄﻴﻔﺔ ﺍﻟﺤﻖّ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﻣﺎ ﻋﺪﺍﺍﻟﻨﺒﻰ ﺍﻷﻣّﻰ
Dia (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) mengatakan dalam kitab Miratil Asror : Sesungguhnya tingkatan-tingkatan kewalian itu ada 7 tingkat diantaranya :
  1. Thoolibun
  2. Muriidun
  3. Saalikun
  4. Saairun
  5. Thooirun
  6. Waashilun
Dan ke 7 dari mereka yaitu Wali Qutub yang hatinya menempati Hati Nabi Muhammad saw. Dan ia (wali Quthub) merupakan pewaris ilmu laduni dari Nabi Saw. diantara manusia, dan ia (wali Quthub) yang memiliki lathifah ilahiyyah yang benar yang telah berlari kepada Hati Nabi yang Ummi Saw.

ﻭﺍﻟﻄﺎﻟﺐ ﻫﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﻗﻮﻯّ ﻣﺰﻛﻴّﺔ ﻟﻠﻄﻴﻔﺘﻪ ﺍﻟﺨﻔﻴﺔ ﺍﻟﺠﺴﻤﻴّﺔ
ﻭﺍﻟﻤﺮﻳﺪ ﻫﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﻗﻮﻯّ ﻟﻠﻄﻴﻔﺘﻪ ﺍﻟﻨﻔﺴﻴّﺔ
ﻭﺍﻟﺴﺎﻟﻚ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺣﺐ ﻗﻮﻯّ ﻣﺰﻛﻴّﺔ ﻟﻠﻄﻴﻔﺔ ﺍﻟﻘﻠﺒﻴّﺔ
ﻭﺍﻟﺴﺎﺋﺮ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺣﺐ ﻗﻮﻯّ ﻣﺰﻛﻴّﺔ ﻟﻠﻄﻴﻔﺔ ﺍﻟﺴّﺮّﻳّﺔ
ﻭﺍﻟﻄﺎﺋﺮ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻯ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﻟﻠﻄﻴﻔﺔ ﺍﻟﺮﻭﺣﻴّﺔ
ﻭﺍﻟﻮﺍﺻﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﺸﺤﺺ ﺍﻟﺬﻯ ﺍﺻﺒﺤﺖ ﻗﻮﺍﻩ ﺍﻟﻠﻄﻴﻔﺔ ﻣﺰﻛّﺎّﺓ ﻋﻠﻰ ﻟﻄﻴﻔﺔ ﺍﻟﺤﻖّ
Thoolib adalah yang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Jasad yang tersembunyi
muriid adalah yang memiliki kekuasaan lathifah Nafsu
Saalik adalah orang yang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Hati
Saair adalah orang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Rasa
Thooir adalah orang yang sampai kepada lathifah Ruh
Wasil adalah orang yang menjadi kan kekuatan lathifahnya menyucikan terhadap lathifah ilahiyyah.

ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺇﻥّ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻢ ﺍﻷﻗﻄﺎﺏ ﻭﺍﻟﻐﻮﺙ ﻭﺍﻹﻣﺎﻣﺎﻥ ﺍﻟﻠﺬﺍﻥ ﻫﻤﺎ ﻭﺯﻳﺮﺍ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻭﺍﻷﻭﺗﺎﺩ ﻭﺍﻷﺑﺪﻝ ﻭﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻭﺍﻷﺑﺮﺭ ﻭﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﻭﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﻭﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﻭﺍﻟﻤﻜﺘﻮﻣﻮﻥ ﻭﺍﻷﻓﺮﺍﺩ ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺤﺒﻮﺑﻮﻥ
Mereka (Para Hukama) mengatakan: Sesungguhnya Para Wali Allah yaitu Wali Qutub, Wali Gauts, Wali Dua Imam, yang keduanya Wali Imamaim merupakan pelayan Wali Qutub, Wali Autad, Wali Abdal, Wali Akhyar, Wali Abrar, Wali Nuqoba, Wali Nujaba, Wali U'mdah, Wali Maktumun, dan Wali Afrad ia disebut pula Wali Mahbubun.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Imaamani

ﺍﻹِﻣَﺎﻣَﺎﻥِ
Imaamani / Imaamain / Aimmah (1 Abad 2 orang)
Wali yang menjadi dua imam
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻹﻣﺎﻣﺎﻥ ﻓﻬﻤﺎ ﺷﺨﺼﺎﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻦ ﻳﻤﻴﻦ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻭﺍﻵﺧﺮ ﻋﻦ ﺷﻤﺎﻟﻪ ﻓﺎﻟﺬﻱ ﻋﻦ ﻳﻤﻴﻨﻪ ﻳﻨﻈﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻠﻜﻮﺕ ﻭﻫﻮ ﺃﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺻﺎﺣﺒﻪ، ﻭﺍﻟﺬﻯ ﻋﻦ ﺷﻤﺎﻟﻪ ﻳﻨﻈﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻠﻚ ، ﻭﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻴﻤﻴﻦ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺨﻠﻒ ﺍﻟﻘﻄﺐ ، ﻭﻟﻬﻤﺎ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻃﻨﺔ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﻇﺎﻫﺮﺓ :
Adapun Wali Dua Imam (Imamani), yaitu dua pribadi (2 orang) , salah satu ada di sisi kanan Quthub dan sisi lain ada di sisi kirinya. Yang ada di sisi kanan senantiasa memandang alam Malakut (alam batin) — dan derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kiri –, sedangkan yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta (malak). Sosok di kanan Quthub adalah Badal dari Quthub. Namun masing-masing memiliki empat amaliyah Batin, dan empat amaliyah Lahir.

ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﺓ ، ﻓﺎﻟﺰﻫﺪ ﻭﺍﻟﻮﺭﻉ ﻭﺍﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ
Yang bersifat Lahiriyah adalah: Zuhud, Wara’, Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺒﺎﻃﻨﺔ ﻓﺎﻟﺼﺪﻕ ﻭﺍﻹﺧﻼﺹ ﻭﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﻗﺒﺔ
Sedangkan yang bersifat Batiniyah: Sidiq (Kejujuran hati), Ikhlas, Mememlihara Malu dan Muraqabah.

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺷﺎﻧﻲ ﻓﻰ ﺍﺻﻄﻼﺣﺎﺕ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ :
Syaikh Al-Qosyani dalam istilah kitab kewaliannya Berkata :

ﺍﻹﻣﺎﻣﺎﻥ ﻫﻤﺎ ﺍﻟﺸﺨﺼﺎﻥ ﺍﻟﻠﺬﺍﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻦ ﻳﻤﻴﻦ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻭﻧﻈﺮﻩ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻠﻜﻮﺕ
Wali Imam adalah dua orang, satu di sebelah kanan Qutub dan dan senantiasa memandang alam malakut (alam malaikat)

ﻭﺍﻵﺧﺮ ﻋﻦ ﻳﺴﺎﺭﻩ ﻭﻧﻈﺮﻩ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻠﻚ،
, dan yang lainnya (satu lagi) di sisi kiri (wali Qutub) –, sedangkan yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta (malak).

ﻭﻫﻮ ﺃﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﺨﻠﻒ ﺍﻟﻘﻄﺐ ،
dan derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kanan, Sosok di kiri Quthub adalah Badal dari Quthub

ﻗﻠﺖ ﻭﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﻣﻐﺎﻳﺮﺓ ﻓﻠﻴﺘﺄﻣﻞ
Syaikh Al-Qosyani berkata, diantara dirinya (yang sebelah kiri) dan antara sesuatu yang sebelumnya (sebelah kanan) memiliki perbedaan dalam perenungan.
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

Al Imamani bentuk isim tasniyyah (bentuk ganda) berasal dari kata tunggal Al- imam yang mempunyai arti pemimpin begitu juga Al Aimmah berasal dari kata tunggal imam yang mempunyai arti pemimpin.

Wali Imaaman merupakan Pembantu Wali Qutubul Ghautsil Fardil Jaami'i. Jumlahnya ada 2 orang. Bila Wali Qutubul Ghautsil Fardil Jaami'i wafat, maka salah 1 seorang wali Aimmah akan menggantikan posisinya.

Gelar Wali Aimmah :
  1. Abdul Rabbi ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺮَّﺏِّ
    bertugas menyaksikan alam ghaib
  2. Abdul Malik ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻤَﺎﻟِﻚِ
    bertugas menyaksikan alam malaikat

Autad

ﺍﻷَﻭْﺗَﺎﺩُ
Autad (1 Abad 4 Orang di 4 penjuru Mata Angin)
Wali paku jagat
ﺛﻢّ ﺍﻷﻭﺗﺎﺩ ﻭﻫﻢ ﻋﺒﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺭﺟﺎﻝ ﻣﻨﺎﺯﻟﻬﻢ ﻣﻨﺎﺯﻝ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺷﺮﻗﺎ ﻭﻏﺮﺑﺎ ﻭﺟﻨﻮﺑﺎ ﻭﺷﻤﺎﻻ ﻭﻣﻘﺎﻡ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﻭﻟﻬﻢ ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﻇﺎﻫﺮﺓ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺑﺎﻃﻨﺔ ،
Kemudian Wali Autad mereka berjumlah 4 orang tempat mereka mempunyai 4 penjuru tiang -tiang, mulai dari penjuru alam timur, barat, selatan dan utara dan maqom setiap satu dari mereka itu, Mereka memiliki 8 amaliyah: 4 lagi bersifat lahiriyah, dan 4 bersifat batiniyah

ﻓﺎﻟﻈﺎﻫﺮﺓ : ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ، ﻭﻗﻴﺎﻝ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻧﻴﺎﻡ ، ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻹﻳﺜﺎﺭ ، ﻭﺍﻹﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ
Maka yang bersifat lahiriyah: 1) Banyak Puasa, 2) Banyak Shalat Malam, 3) Banyak Pengutamaan (lebih mengutamakan yang wajib kemudian yang sunnah) dan 4) memohon ampun sebelum fajar.

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺒﺎﻃﻨﺔ : ﻓﺎﻟﺘﻮﻛﻞ ﻭﺍﻟﺘﻔﻮﻳﺾ ﻭﺍﻟﺜﻘﺔ ﻭﺍﻟﺘﺴﻠﻴﻢ ﻭﻟﻬﻢ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﻫﻮ ﻗﻄﺒﻬﻢ
Adapun yang bersifat Bathiniyah : 1) Tawakkal, 2) Tafwidh, 3) Dapat dipercaya (amanah) dan 4) taslim. dan kepercayaan, pengiriman, dan dari mereka ada salah satu imam (pemukanya), dan ia disebut sebagai Quthub-nya.
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻭﺛﻤّﺔ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻫﻢ ﺍﻷﻭﺗﺎﺩ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﺪﺍﺭ ﺍﺳﺘﺤﻜﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﻬﻢ . ﻛﻤﺎ ﺍﻟﻄﻨﺎﺏ ﺑﺎﻟﻮﺗﺪ . ﻭﺛﻼﺛﺔ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﺃﻱ ﻧﻘﺒﺎﺀ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣّﺔ .
Dan ada 40 orang lainnya mereka adalah Wali Autad yang gigih mereka diatas dunia. Sebagai tali pasak. Dan tiga orang lainnya disebut bagi mereka adalah Wali Nuqoba artinya panglima umat ini
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Al Autad berasal dari kata tunggal Al Watad yang mempunyai arti pasak / tiang. Yang memperoleh pangkat Al Autad hanya ada empat orang saja setiap masanya. Mereka tinggal di utara, di timur, di barat dan di selatan bumi, mereka bagaikan penjaga di setiap pelusuk bumi.

Jumlahnya selalu 4 (empat) setiap masa. Masing - masing menguasai 4 mata angin yg berpusat di Ka’bah Mekkah.

dalam maqam Autad kadang terdapat wali wanita.
gelar autad :
  1. Abdul Hayyi ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺤَﻲِّ
  2. Abdul Alim ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻴْﻢِ
  3. Abdul Qadir ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻘَﺎﺩِﺭِ
  4. Abdul Murid ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻤُﺮِﻳْﺪِ

Abdal

ﺍﻷَﺑْﺪَﺍﻝُ
Abdal (1 Abad 7 Orang tidak akan bertambah & berkurang)
Apabila ada wali Abdal yg Wafat Alloh menggantikannya dengan mengangkat Wali abdal Yg Lain (Abdal = Pengganti) Wali Abdal juga ada yang Waliyahnya (Wanita).

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﻓﻬﻢ ﺳﺒﻌﺔ ﺭﺟﺎﻝ ، ﺃﻫﻞ ﻛﻤﺎﻝ ﻭﺍﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ﻭﺍﻋﺘﺪﺍﻝ ، ﻗﺪ ﺗﺨﻠﺼﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻫﻢ ﻭﺍﻟﺨﻴﺎﻝ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻃﻨﺔ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﻇﺎﻫﺮﺓ ،
Adapun Wali Abdal berjumlah 7 orang. Mereka disebut sebagai kalangan paripurna, istiqamah dan memelihara keseimbangan kehambaan. Mereka telah lepas dari imajinasi dan khayalan, dan Mereka memiliki 8 amaliyah: 4 bersifat batiniyah, dan 4 lagi bersifat lahiriyah

ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﺓ ﻓﺎﻟﺼﻤﺖ ﻭﺍﻟﺴﻬﺮ ﻭﺍﻟﺠﻮﻉ ﻭﺍﻟﻌﺰﻟﺔ
Adapun yang bersifat lahiriyah: 1) Diam, 2) Terjaga dari tidur, 3) Lapar dan 4) ‘Uzlah.

ﻭﻟﻜﻞ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﻇﺎﻫﺮ ﻭﺑﺎﻃﻦ
Dari masing-masing empat amaliyah lahiriyah ini juga terbagi menjadi empat pula:

Lahiriyah dan sekaligus Batiniyah:
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺼﻤﺖ ﻓﻈﺎﻫﺮﻩ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺑﻐﻴﺮ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Pertama, diam, secara lahiriyah diam dari bicara, kecuali hanya berdzikir kepada Allah Ta’ala.

ﻭﺃﻣﺎ ﺑﺎﻃﻨﻪ ﻓﺼﻤﺖ ﺍﻟﻀﻤﻴﺮ ﻋﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺘﻔﺎﺻﻴﻞ ﻭﺍﻷﺧﺒﺎﺭ
Sedangkan Batinnya, adalah diam batinnya dari seluruh rincian keragaman dan berita-berita batin.

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻬﺮ ﻓﻈﺎﻫﺮﻩ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺑﺎﻃﻨﻪ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ
Kedua, terjaga dari tidur secara lahiriyah, batinnya terjaga dari kealpaan dari dzikrullah.

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻓﻌﻠﻰ ﻗﺴﻤﻴﻦ : ﺟﻮﻉ ﺍﻷﺑﺮﺍﺭ ﻟﻜﻤﺎﻝ ﺍﻟﺴﻠﻮﻙ ﻭﺟﻮﻉ ﺍﻟﻤﻘﺮﺑﻴﻦ ﻟﻤﻮﺍﺋﺪ ﺍﻷﻧﺲ
Ketiga, lapar, terbagi dua. Laparnya kalangan Abrar, karena kesempurnaan penempuhan menuju Allah, dan laparnya kalangan Muqarrabun karena penuh dengan hidangan anugerah sukacita Ilahiyah (uns).

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻌﺰﻟﺔ ﻓﻈﺎﺭﻫﺎ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻄﺔ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﻭﺑﺎﻃﻨﻬﺎ ﺗﺮﻙ ﺍﻷﻧﺲ ﺑﻬﻢ :
Keempat, ‘uzlah, secara lahiriyah tidak berada di tengah keramaian, secara batiniyah meninggalkan rasa suka cita bersama banyak orang, karena suka cita hanya bersama Allah.

ﻭﻟﻸﺑﺪﺍﻝ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻃﻨﺔ ﻭﻫﻲ ﺍﻟﺘﺠﺮﻳﺪ ﻭﺍﻟﺘﻔﺮﻳﺪ ﻭﺍﻟﺠﻤﻊ ﻭﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ
Amaliyah Batiniyah kalangan Abdal, juga ada empat prinsipal: 1) Tajrid (hanya semata bersama Allah), 2) Tafrid (yang ada hanya Allah), 3) Al-Jam’u (berada dalam Kesatuan Allah, 3) Tauhid.

ﻭﻣﻦ ﺧﻮﺍﺹ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﻣﻦ ﺳﺎﻓﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﻮﺿﻌﻪ ﻭﺗﺮﻙ ﺟﺴﺪﺍ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭﺗﻪ ﻓﺬﺍﻙ ﻫﻮ ﺍﻟﺒﺪﻝ ﻻﻏﻴﺮ، ﻭﺍﻟﺒﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ،
Salah satu keistimewaan-keistimewaan wali abdal dalam perjalanan qoum dari tempatnya dan meninggalkan jasad dalam bentuk-Nya maka dari itu ia sebagai abdal tanpa kecuali

ﻭﻫﺆﻻﺀ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﻟﻬﻢ ﺇﻣﺎﻡ ﻣﻘﺪﻡ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﻋﻨﻪ ﻭﻳﻘﺘﺪﻭﻥ ﺑﻪ ، ﻭﻫﻮ ﻗﻄﺒﻬﻢ ﻷﻧﻪ ﻣﻘﺪﻣﻬﻢ ،
Wali abdal ini ada imam dan pemukanya, dan ia disebut sebagai Quthub-nya.
karena sesungguhnya ia sebagai muqoddam abdal-Nya.

ﻭﻗﻴﻞ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻭﺳﺒﻌﺔ ﻫﻢ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻭﻛﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﻟﻬﻢ ﺇﻣﺎﻡ ﻣﻨﻬﻢ ﻫﻮ ﻗﻄﺒﻬﻢ ،
Dikatakan bahwa wali abdal itu jumlahnya 47 orang mereka disebut juga wali akhyar dan setiap dari mereka ada imam dan pemukanya, dan ia disebut sebagai Quthub-nya.
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻭﺃﻭﺭﺩ ﻓﻰ ﻣﺠﻤﻊ ﺍﻟﺴﻠﻮﻙ : ﺃﻥّ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺭﺟﻼ ﻫﻢ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻫﻢ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻫﻢ ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻫﻢ ﺍﻷﻭﺗﺎﺩ ﻭﺳﺒﻌﺔ ﻫﻢ ﺍﻷﻣﻨﺎﺀ ﻭﺛﻼﺛﺔ ﻫﻢ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ
Dikutip di dalam kitab Majmu'us Suluk : bahwa para wali berjumlah 40 orang mereka disebut Wali Abdaal, dan 40 orang disebut wali Nuqoba, 40 orang disebut wali Nujaba, 40 orang disebut wali Autad, 7 orang disebut wali Umana dan 3 orang disebut wali Khulafa.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Al Abdal berasal dari kata Badal yang mempunyai arti menggantikan. Yang memperoleh pangkat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap masanya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah swt untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini. Dikatakan di bumi ini mempunyai tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain.

Ada seorang yang bernama Abdul Majid Bin Salamah pernah bertanya pada seorang wali Abdal yang bernama Muaz Bin Asyrash, amalan apa yang dikerjakannya sampai ia menjadi wali Abdal? Jawab Muaz Bin Asyrash: “Para wali Abdal mendapatkan derajat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”.

Wali Abdal (Pengganti) ini apabila salah satu anggotanya ada yang wafat, maka para wali / al Ghauts akan menunjuk penggantinya.

Jumlahnya selalu 7 orang setiap masa dan mereka menguasai 7 iklim.

Nujaba'

ﺍﻟﻨُّﺠَﺒَﺎﺀُ
Nujaba’ (1 Abad 8 Orang)
Wali yang dermawan
ﺛُﻢَّ ﺍﻟﻨُّﺠَﺒَﺎﺀُ ﺃَﺭْﺑَﻌُﻮْﻥَ ﻭَﻗِﻴْﻞَ ﺳَﺒْﻌُﻮْﻥَ ﻭَﻫُﻢْ ﻣَﺸْﻐُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺑِﺤَﻤْﻞِ ﺃَﺛْﻘَﻞِ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭْﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﻓِﻰ ﺣَﻖِّ ﺍْﻟﻐَﻴْﺮِ ، ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﺛَﻤَﺎﻧِﻴَﺔُ ﺃَﻋْﻤَﺎﻝٍ . ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺑَﺎﻃِﻨَﺔٌ ،ﻭَ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﻇَﺎﻫِﺮَﺓٌ ،
Sedangkan Wali Nujaba’ jumlahnya 40 Wali. Ada yang mengatakan 70 Wali. Tugas mereka adalah memikul beban-beban kesulitan manusia. Karena itu yang diperjuangkan adalah hak orang lain (bukan dirinya sendiri). Mereka memiliki 8 amaliyah: 4 bersifat batiniyah, dan 4 lagi bersifat lahiriyah:

ﻓﺎﻟﻈﺎﻫﺮﺓ : ﺍﻟﻔﺘﻮﺓ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ﻭﺍﻷﺩﺏ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ،
Yang bersifat lahiriyah adalah 1) Futuwwah (peduli sepenuhnya pada hak orang lain), 2) Tawadlu’, 3) Menjaga Adab (dengan Allah dan sesama) dan 4) Ibadah secara maksimal.

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺒﺎﻃﻨﺔ ﻓﺎﻟﺼﺒﺮ ﻭﺍﻟﺮﺿﺎ ﻭﺍﻟﺸﻜﺮ ﻭﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻭﻫﻢ ﺃﻫﻞ ﻣﻜﺎﺭﻡ ﺍﻷﺧﻼﻕ
Sedangkan secara Batiniyah, 1) Sabar, 2) Ridla, 3) Syukur), 4) Malu. Dan meraka di sebut juga wali yang mulia akhlaqnya.

ﻭﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ : ﻫﻢ ﺍﻟﻤﺸﻐﻮﻟﻮﻥ ﺑﺤﺒﻞ ﺃﺛﻘﺎﻝ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻫﻢ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺍﻫـ
Dan Nujaba mereka disibukan dengan tali beban-beban makhluk jumlah Wali Nujaba 40 orang
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺃﻳﻀﺎ ﻓﻰ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻠﻐﺎﺕ : ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺭﺟﻼ ﻣﻦ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﻐﻴﺐ ﺍﻟﻘﺎﺋﻤﻮﻥ ﺑﺈﺻﻼﺡ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ . ﻭﻳﺘﺤﻤﻠﻮﻥ ﻣﺸﺎﻛﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﺘﺼﺮﻓﻮﻥ ﻓﻰ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﻢ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻰ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻔﺼﻮﺹ : ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﺳﺒﻌﺔ ﺭﺟﺎﻝ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﻐﻴﺐ ﻭﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻷﺑﺮﺍﺭ ﻭﺃﻗﻞ ﻣﺮﺍﺗﺐ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻫﻲ ﻣﺮﺗﺒﺔ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ
Dia (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) juga mengatakan dalam Kitab kasyful Lughoh : bahwa Wali Nujaba berjumlah 40 orang dari golongan Wali Rijalil Ghoib yang menyelenggarakan dengan amal-amal manusia dan menanggung masalah manusia serta mereka bertindak dalam amal-amal mereka, dan ia (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) mengatakan di dalam kitab syarohul Fushush : bahwa Wali Nujaba berjumlah 7 orang dan disebut juga mereka Wali Rijalul Ghoib, Wali Nuqoba berjumlah 300 orang disebut juga mereka Wali Abrar dan peringkat yang lebih rendah dari para wali adalah pangkat wali Nuqoba.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

ﻭﺛﻤّﺔ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ، ﻭﻫﺆﻻﺀ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻫﻢ ﺍﻷﺑﺪﺍﻝ ﻭﻣﻘﺮّﻫﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺸﺎﻡ ،
Dan ada 70 orang yang lain disebut bagi mereka Wali Nujaba, dan orang-orang ini tinggal di Maroko dan 40 orang lainnya adalah Wali Abdal yang berpusat di Suriah,
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Wali ini hanya bisa dikenali oleh wali yg tingkatannya lebih tinggi.
jumlahnya selalu 8 orang dan du'a mereka sangat mustajab An Nujaba’ berasal dari kata tunggal Najib yang mempunyai arti bangsa yang mulia. Wali Nujaba’ pada umumnya selalu disukai orang. Dimana saja mereka mendapatkan sambutan orang ramai. Kebanyakan para wali tingkatan ini tidak merasakan diri mereka adalah para wali Allah. Yang dapat mengetahui bahwa mereka adalah wali Allah hanyalah seorang wali yang lebih tinggi derajatnya. Setiap zaman jumlah mereka hanya tidak lebih dari 8 orang.

Nuqoba'

ﺍﻟﻨُّﻘَﺒَﺎﺀُ
Nuqoba’ atau Naqib (1 Abad 12 orang Di Wakilkan Alloh Masing2 pada tiap-tiap Bulan).
Wali yang mengetahui batinnya manusia
ﻭَﺗَﻔْﺴِﻴْﺮُ ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨُّﻘَﺒَﺎﺀَ ﻫُﻢُ ﺛَﻠَﺜُﻤِﺎﺋَﺔٌ ﻭَﻫُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺍِﺳْﺘَﺨْﺮَﺟُﻮْﺍ ﺧَﺒَﺎﻳًّﺎ ﺍﻟﻨُّﻔُﻮْﺱ ﻭَﻟَﻬُﻢُ ﻋَﺸْﺮَﺓُ ﺃَﻋْﻤَﺎﻝٍ : ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﻇَﺎﻫِﺮَﺓٌ ﻭَﺳِﺘَّﺔٌ ﺑَﺎﻃِﻨَﺔٌ
Dan penjelasan tersebut : sesungguhnya bahwa Wali Nuqaba’ itu jumlahnya 300. Mereka itu yang menggali rahasia jiwa dalam arti mereka itu telah lepas dari reka daya nafsu, dan mereka memiliki 10 amaliyah: 4 amaliyah bersifat lahiriyah, dan 6 amaliyah bersifat bathiniyah.

ﻓَﺎْﻷَﺭْﺑَﻌَﺔُ ﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮَﺓُ : ﻛَﺜْﺮَﺓُ ﺍْﻟﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺤْﻘِﻖُ ﺑِﺎﻟﺰُّﻫَّﺎﺩَﺓَ ﻭَﺍﻟﺘَّﺠْﺮِﺩُ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺭَﺍﺩَﺓَ ﻭَﻗُﻮَّﺓُ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫَﺪَﺓَ
Maka 4 'amaliyah lahiriyah itu antara lain: 1) Ibadah yang banyak, 2) Melakukan zuhud hakiki, 3) Menekan hasrat diri, 4) Mujahadah dengan maksimal.

ﻭَﺃَﻣَّﺎ ْﺍﻟﺒَﺎﻃِﻨَﺔُ ﻓَﻬِﻲَ ﺍﻟﺘَّﻮْﺑَﺔُ ﻭَﺍْﻹِﻧَﺎﺑَﺔُ ﻭَﺍﻟْﻤُﺤَﺎﺳَﺒَﺔُ ﻭَﺍﻟﺘَّﻔَﻜُّﺮُ ﻭَﺍْﻹِﻋْﺘِﺼَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺿَﺔُ ﻓَﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟﺜَّﻠَﺜُﻤِﺎﺋَﺔٌ ﻟَﻬُﻢْ ﺇِﻣَﺎﻡٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻳَﺄْﺧُﺬُﻭْﻥَ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﻳَﻘْﺘَﺪُﻭْﻥَ ﺑِﻪِ ﻓَﻬُﻮَ ﻗُﺒْﻄُﻬُﻢْ
Sedangkan `amaliyah batinnya: 1) Taubat, 2) Inabah, 3) Muhasabah, 4) Tafakkur, 5) Merakit dalam Allah, 6) Riyadlah. Di antara 300 Wali ini ada imam dan pemukanya, dan ia disebut sebagai Quthub-nya.

ﻭﻓﻰ ﺍﺻﻄﻼﺣﺎﺕ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺯﻛﺮﻳﺎ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻱ : ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﺳﺘﺨﺮﺟﻮﺍ ﺧﺒﺎﻳﺎ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﻭﻫﻢ ﺛﻠﺜﻤﺎﺋﺔ
Dalam istilah Syaikh al-Islam Zakaria Al-Anshar ra.: Wali Nuqoba adalah orang-orang yang telah menemukan rahasia jiwa, dan mereka (wali Nuqoba) berjumlah 300 orang
(dituqil dari mafahirul a'liyyah)

ﻭﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﺷﺨﺺ ﻭﺍﺳﻢ ﻛﻞّ ﻣﻨﻬﻢ ﻋﻠﻰ
ﻭﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﺳﺒﻌﻮﻥ ﻭﺍﺳﻢ ﻛﻞّ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺣﺴﻦ
ﻭﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﺳﺒﻌﺔ ﻭﺍﺳﻢ ﻛﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﺣﺴﻴﻦ
ﻭﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﻭﺍﺳﻢ ﻛﻞّ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺤﻤّﺪ
Dan Wali Nuqoba berjumlah 300 orang dan nama masing-masing dari mereka yaitu A'li
Dan Wali Nujaba berjumlah 70 orang dan nama salah satu dari mereka yaitu Hasan
Dan Wali Akhyar berjumlah 7 orang dan nama masing-masing dari mereka yaitu Husain
Dan Wali U`mdah berjumlah 4 orang dan nama masing-masing dari mereka yaitu Muhammad
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻜﺎﻥ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﻓﻰ ﺃﺭﺽ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺃﻱ ﺍﻟﺴﻮﻳﺪﺍﺀ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﻫﻨﺎﻙ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻭﺑﻘﻴﺔ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻟﻴﻞ ﺃﻣﺎ ﺻﻼﺗﻬﻢ ﻓﺤﻴﻦ ﻳﺼﻞ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﺮﻭﻥ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺑﻌﺪ ﻃﻲّ ﺍﻷﺭﺽ ﻟﻬﻢ ﻓﻴﺆﺩّﻭﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻟﻮﻗﺘﻬﺎ
Adapun tempat kediaman Wali Nuqoba di tanah Magrib yakni Khurasan , pada hari ini dari mulai Shubuh sampai Dhuha dan pada sisa malam hari itu mereka shalat ketika waktu tiba, mereka melihat matahari sesudah bumi melipat, mereka melakukan Shalat pada waktunya.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Jumlahnya selalu 12. mereka sangat menguasai hukum syariat.
Jika wali Nuqaba’ melihat jejak kaki seseorang, maka ia akan dapat mengetahui apakah jejeak tsb milik orang baik, jahat, pandai atau bodoh.
An Nuqaba’ berasal dari kata tunggal Naqib yang mempunyai arti ketua suatu kaum. Jumlah wali Nuqaba’ dalam setiap masanya hanya ada dua belas orang. Wali Nuqaba’ itu diberi karamah mengerti sedalam-dalamnya tentang hukum-hukum syariat. Dan mereka juga diberi pengetahuan tentang rahasia yang tersembunyi di hati seseorang. Selanjutnya mereka pun mampu untuk meramal tentang watak dan nasib seorang melalui bekas jejak kaki seseorang yang ada di tanah. Sebenarnya hal ini tidaklah aneh. Kalau ahli jejak dari Mesir mampu mengungkap rahasia seorang setelah melihat bekas jejaknya. Apakah Allah tidak mampu membuka rahsia seseorang kepada seorang waliNya?

Ruqooba

ﺍﻟﺮُّﻗَﺒَﺎﺀُ
Ruqooba (1 Abad 4 Orang)
Wali yang waspada akan firman-firman Allah

Khotmz Zamaan

ﺍﻟْﺨَﺘْﻢُ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ
Khotmz Zamaan (1 Alam dunia hanya 1 orang)
Penutup Wali Akhir zaman yaitu Nabi Isa AS ketika diturunkan kembali ke dunia, Alloh Angkat menjadi Wali Khotmz Zamaan.

Al Khatamiyun berasal dari kata Khatam yang mempunyai arti penutup atau penghabisan. Maksudnya pangkat AlKhatamiyun adalah sebagai penutup para wali. Jumlah mereka hanya seorang. Tidak ada pangkat kewalian umat Muhammad yang lebih tinggi dari tingkatan ini. Jenis wali ini hanya akan ada di akhir masa,yaitu ketika Nabi Isa as.datang kembali.

Rijalul Ma’

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ
Rizalul Ma’ (1 Abad 124 Orang)
Wali yang beribadah didalam air dan berjalan di atas air
Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil ”Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Alloh yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Alloh yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku.

Rijalul Ghoib

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ
Rizalul Ghoib (1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang)
Wali yang dapat melihat rahasia alam ghaib dengan mata hatinya
tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga Alloh mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Alloh dari penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari Alam Ghaib.

Rijalul Syahaadah

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓِ
Rizalul Syahaadah /Adz-Dzohirun (1 Abad 18 orang)
Wali yang ahli dalam ibadah zhohir

Rijalul Imdad

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻹِﻣْﺪَﺍﺩِ
Rizalul Imdad (1 Abad 3 Orang)
Wali penolong
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Imdadil Ilahi Wal Kauni, yaitu mereka yang selalu mendapat kurniaan Ilahi. Jumlah mereka tidak lebih dari tiga orang di setiap abad. Mereka selalu mendapat pertolongan Allah untuk menolong manusia sesamanya. Sikap mereka dikenal lemah lembut dan berhati penyayang. Mereka senantiasa menyalurkan anugerah-anugerah Allah kepada manusia. Adanya mereka menunjukkan berpanjangannya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.

Rijalul Haybati Wal Jalal

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻬَﻴْﺒَﺔِ ﻭَﺍﻟْﺠَﻠَﺎﻝِ
Rizalul Haybati Wal Jalal (1 Abad 4 Orang)
Wali yang berwibawa dan memiliki keagungan

Rijalul Fath

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻔَﺘْﺢِ
Rizalul Fath (1 Abad 24 Orang)
Wali yang terbuka mata hatinya
Alloh mewakilkannya di tiap Sa’ah (Jam) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2 Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat (Arah Mata Angin)

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻰ ﺗﻮﺿﻴﺢ ﺍﻟﻤﺬﺍﻫﺐ :
Dia (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) berkata dalam kitab Taudhil Madzahib:

Maktum

ﺍْﻟﻤَﻜْﺘُﻮْﻣُﻮْﻥَ
Wali Maktum (para wali yang tersembunyi)
berjumlah 4.000 orang

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻰ ﺗﻮﺿﻴﺢ ﺍﻟﻤﺬﺍﻫﺐ :
Dia (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) berkata dalam kitab Taudhil Madzahib:

ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﻣﻮﻥ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺁﻻﻑ ﺭﺟﻞ ﻭﻳﺒﻘﻮﻥ ﻣﺴﺘﻮﺭﻳﻦ ﻭﻟﻴﺴﻮﺍ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ .
Wali Maktum berjumlah 4.000 orang dan tetap Masturin (yakni tetap menjadi para wali yang tidak dikenal oleh orang-orang) dan mereka bukan dari Ahlut Tashrif.

ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻞ ﻭﺍﻟﻌﻘﺪ ﻭﺍﻟﺘﺼﺮّﻑ ﻭﺗﺼﺪﺭ ﻋﻨﻬﻢ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﻭﻫﻢ ﻛﻘﺮّﺑﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻢ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ .
Adapun Ahlu Tashrif mereka itu dari Ahlul Hal yakni orang yang berpengaruh dan bertindak dengan mereka yakni Wali Kaqorrobun dari Allah Swt dan mereka berjumlah 300 orang.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Quthbul Khotmil Maktum

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟْﺨَﺘْﻢِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮْﻡِ
Quthbul khotmil maktum (1 Abad 1 Orang)
Wali paripurna yang disembunyikan

Kaqorrobun

ﻛَﻘَﺮَّﺑُﻮْﻥَ
Wali Kaqorrobun
berjumlah 300 orang.

Khulafa

ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀُ
Wali Khulafa (wali para pengganti)
berjumlah 3 orang
ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺍﻟﺴﺒﻌﺔ ﻭﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﻭﻫﻢ ﺍﻟﺒﺪﻻﺀ ﻭﺍﻷﺭﺑﻌﻮﻥ ﻳﻌﺮﻓﻮﻥ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﻻ ﻳﻌﺮﻓﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﺃﺣﺪ ﻓﺈﺫﺍ ﻧﻘﺺ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺃﺑﺪﻝ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻭﻛﺬﺍ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﺒﻊ ﻭﺍﻟﺜﻼﺙ ﻭﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻳﺄﺗﻲ ﺑﻘﻴﺎﻡ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﺍﻧﺘﻬﻰ
Dan berjumlah 3 orang yang merupakan Wali Khulafa dari 7 Wali Aimah yang A`rif, dan 40 yang A`rif mereka adalah Wali Budalaa dan 40 golongan para wali yang A`rif dari Wali Aimah dan tidak ada yang mengetahui mereka dari para wali seorang pun Jika salah satu dari 40 kurang maka ia menggantikan tempatnya dari para wali demikian juga yang berjumlah tujuh dan tiga dan satu orang kecuali jika datang kiamat.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Budala’

ﺍﻟﺒُﺪَﻟَﺎﺀُ
Budala’ (1 Abad 12 orang)
Wali yang menjadi penggantinya ulama
Budala’ Jama’ nya (Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal

ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺍﻟﻤﻐﺮﺑﻲ : ﺍﻟﺒﺪﻻﺀ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻭﺍﻷﻣﻨﺎﺀ ﺳﺒﻌﺔ ﻭﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺛﻼﺛﺔ ﻭﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﺍﻟﻘﻄﺐ :
Said Abu U'tsman Al Maghriby berkata : bahwa Wali Budala`a berjumlah 40 orang, Wali Umana berjumlah 7 orang, Wali Khulafa dari Wali Aimah berjumlah 7 orang dan 1 orang adalah Wali Qutub.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Akhyar

ﺍْﻷَﺧْﻴَﺎﺭُ
Wali Akhyar (para wali pilihan)
berjumlah 7 orang
ﻭﻓﻰ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻠﻐﺎﺕ ﻳﻘﻮﻝ : ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻋﺪﺓ ﺃﻗﺴﺎﻡ : ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻣﻨﻬﻢ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺃﺧﻴﺎﺭ ﻭﺃﺑﺮﺍﺭ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻷﺑﺪﻝ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﻳﺴﻤّﻮﻥ ﺑﺎﻷﻭﺗﺎﺩ ﻭﺛﻼﺛﺔ ﻳﺴﻤّﻮﻥ ﺍﻟﻨﻘﺒﺎﺀ ﻭﻭﺍﺣﺪ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺴﻤّﻰ ﺑﺎﻟﻘﻄﺐ ﺍﻧﺘﻬﻰ
dalam Kitab kasyful Lughoh (Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.) mengatakan: bahwa para wali ada beberapa tingkatan : 300 orang dari mereka disebut Wali Akhyar dan Wali Abrar dan 40 orang disebut dengan Wali Abdal dan 4 orang disebut dengan Wali Autad dan 3 orang disebut dengan Wali Nuqoba dan 1 orang disebut dengan Wali Quthub……….. berakhir
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

ﻭﻓﻰ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺧﻼﺻﺔ ﺍﻟﻤﻨﺎﻗﺐ ﺳﺒﻌﺔ . ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺃﻳﻀﺎ ﺃﺧﻴﺎﺭ ﻭﺳﻴّﺎﺡ ﻭﻣﻘﺎﻣﻬﻢ ﻓﻰ ﻣﺼﺮ.
Di dalam kitab Riwayat ringkasan Manaqib yang ke-7. Dikatakan bahwa Wali Akhyar juga melakukan perjalanan di muka bumi, dan tetap tinggal di Mesir.

ﻭﻗﺪ ﺃﻣﺮﻫﻢ ﺍﻟﺤﻖّ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺑﺎﻟﺴﻴﺎﺣﺔ ﻹﺭﺷﺎﺩ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﻭﺍﻟﻌﺎﺑﺪﻳﻦ .
Sungguh telah memerintahkan mereka kepada Allah yang Maha Haq lagi yang maha suci dengan perjalanan petunjuk untuk memandu pemohon (Tholibun) dan A'bidun.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Umdah

ﺍْﻟﻌُﻤْﺪَﺓُ
Wali Umdah (para wali pembaiat)
berjumlah 4 orang

ﻭﺛﻤّﺔ ﺧﻤﺴﺔ ﺭﺟﺎﻝ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﻷﻧﻬﻢ ﻛﺎﻷﻋﻤﺪﺓ ﻟﻠﺒﻨﺎﺀ ﻭﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻳﻘﻮﻡ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﻳﻘﻮﻡ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻤﺪﺓ . ﻭﻫﺆﻻﺀ ﻓﻰ ﺃﻃﺮﺍﻑ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ .
Dan ada 5 orang disebut bagi mereka Wali 'Umdah, karena sesungguhnya mereka seperti tiang bagi gedung dan dunia yang berdiri bagi mereka, sebagai mana berdirinya rumah diatas tiang. Dan orang-orang ini tinggal di belahan dunia.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻌﻤﺪﺓ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﻓﻔﻰ ﺯﻭﺍﻳﺎ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﺃﻣّﺎﺍﻟﻐﻮﺙ ﻓﻤﺴﻜﻨﻪ ﻣﻜّﺔ ﻭﺃﻣّﺎ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻓﻬﻢ ﺳﻴّﺎﺣﻮﻥ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﻭﺃﻣّﺎ ﺍﻟﻨﺠﺒﺎﺀ ﻓﻤﺴﻜﻨﻪ ﻣﺼﺮ ﻭﻻﻳﻘﺮّﻭﻥ ﻓﻰ ﻣﻜﺎﻥ ﻭﻫﺬﺍ ﻏﻴﺮ ﺻﺤﻴﺢ
ﺫﻟﻚ ﻷﻥّ ﺣﻀﺮﺓ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺍﻟﺠﻼﻧﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻛﺎﻥ ﻏﻮﺛﺎ ﺇﻧّﻤﺎ ﺃﻗﺎﻡ ﻓﻰ ﺑﻐﺪﺍﺩ .
Adapun (tempat kediaman) wali U`mdah di empat penjuru bumi, dan Wali Gauts tempat kediamannya di Makkah, Wali Akhyar melakukan perjalan (sayyâhûn) di muka bumi) selamanya, Wali Nujaba di Mesir dan mereka tidak menetap di satu tempat maka hal ini tidak benar, karena sesungguhnya Hadroh Sayyid Abdul Qodir Jailani menjadi Wali Gauts dan pastinya tempat kediaman Wali Gauts di Baghdad.

ﻫﺬﺍ ﻭﺗﻔﺼﻴﻞ ﺃﺣﻮﺍﻝ ﺍﻟﺒﺎﻗﻰ ﻓﺴﻴﺄﺗﻲ ﻓﻰ ﻣﻮﺍﺿﻌﻪ
Ini perincian kondisi sisanya yang akan datang pada tempatnya
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Abror

ﺍْﻷَﺑْﺮَﺍﺭُ
Wali Abrar (para wali yang berbakti)
berjumlah 7 orang
ﻭﺛﻤّﺔ ﺳﺒﻌﺔ ﻫﻢ ﺍﻷﺑﺮﺍﺭﻭﻫﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﺠﺎﺯ .
Dan Ada 7 orang mereka adalah Wali Abrar dan mereka tinggal di Hijaz.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Mahbubun

ﺍْﻟﻤَﺤْﺒُﻮْﺑُﻮْﻥَ
Wali Mahbubun (para wali yang saling mencintai)
berjumlah 7 orang

Rijalul Ma’arijil ‘Ula

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﺭِﺝِ ﺍْﻟﻌُﻠَﻰ
Rizalul Ma’arijil ‘Ula (1 Abad 7 Orang)
Wali yang terus naik derajat luhurnya

Rijalun Ainit Tahkimi waz Zawaid

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ ﺍﻟﺘَّﺤْﻜِﻴْﻢِ ﻭَﺍﻟﺰَّﻭَﺍﺋِﺪِ
Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid (1 Abad 10 Orang)
Wali yang kuat keyakinannya dengan ilmu hikmah (ilmu para hukama/para wali) dan ma'rifatnya

Rijalul Ghina

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ
Rizalul Ghina (1 Abad 2 Orang)
Wali yang merasa cukup
sesuai Nama Maqomnya (Pangkatnya) Rizalul Ghina "Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Alloh maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Alloh, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya (Wanita).

Rijalul Istiyaq

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻹِﺳْﺘِﻴَﺎﻕِ
Rizalul Istiyaq (1 Abad 5 Orang)

Rijalul Janaani wal A'thfi

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻄْﻒِ
Rizalul Janaani wal A'thfi (1 Abad 15 Orang)
Wali yang ahli menjaga jiwanya dan pengasih
Ada jenis wali yang dikenal dengan nama Rijalul Hanani Wal Athfil Illahi artinya mereka yang diberi rasa kasih sayang Allah. Jumlah mereka hanya ada lima belas orang di setiap zamannya. Mereka selalu bersikap kasih sayang terhadap manusia baik terhadap yang kafir maupun yang mukmin. Mereka melihat manusia dengan pandangan kasih sayang, kerana hati mereka dipenuhi rasa insaniyah yang penuh rahmat.

Rijalut Tahtil Asfal

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺗَﺤْﺖِ ﺍْﻷَﺳْﻔَﻞِ
Rizalut Tahtil Asfal (1 Abad 21 orang)

Rijalul Quwwatul Ilahiyyah

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻟﻘُﻮَّﺍﺓِ ﺍْﻹِﻟَﻬِﻴَّﺔِ
Rizalul Quwwatul Ilahiyyah (1 Abad 8 Orang)
Di antaranya pula ada wali yang dikenal dengan nama Rijalul Quwwatul Ilahiyah artinya orang-orang yang diberi kekuatan oleh Tuhan. Jumlah mereka hanya delapan orang saja di setiap zaman. Wali jenis ini mempunyai keistimewaan, yaitu sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan terhadap orang-orang yang suka mengecilkan agama. Sedikit pun mereka tidak takut oleh kritikan orang. Di kota Fez ada seorang yang bernama Abu Abdullah Ad Daqqaq. Beliau dikenal sebagai seorang wali dari jenis Rijalul Quwwatul Ilahiyah. Di antaranya pula ada jenis wali yang sifatnya keras dan tegas. Jumlah mereka hanya ada 5 orang disetiap zaman. Meskipun watak mereka tegas, tetapi sikap mereka lemah lembut terhadap orang-orang yang suka berbuat kebajikan.

Khomsatur Rijal

ﺧَﻤْﺴَﺔُ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ
Khomsatur Rizal (1 Abad 5 orang)

Rojulun Wahidun

ﺭَﺟُﻞٌ ﻭَﺍﺣِﺪٌ
Rozulun Wahidun (1 Abad 1 Orang)

Rojulun Wahidun Markabun Mumtaz

ﺭَﺟُﻞٌ ﻭَﺍﺣِﺪٌ ﻣَﺮْﻛَﺐٌ ﻣُﻤْﺘَﺰٌّ
Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz (1 Abad 1 Orang)
Wali dengan Maqom Rozulun Wahidun Markab ini di lahirkan antara Manusia dan Golongan Ruhanny( Bukan Murni Manusia ), Beliau tidak mengetahui Siapa Ayahnya dari golongan Manusia , Wali dengan Pangkat ini Tubuhnya terdiri dari 2 jenis yg berbeda, Pangkat Wali ini ada juga yang menyebut ” Rozulun Barzakh ” Ibunya Dari Wali Pangkat ini dari Golongan Ruhanny Air INNALLOHA ‘ALA KULLI SAY IN QODIRUN ” Sesungguhnya Alloh S.W.T atas segala sesuatu Kuasa.

Syamsis Syumus

ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺍﻟﺸُّﻤُﻮْﺱِ
Syamsis Syumus (1 abad 1 orang)
Wali yang bercahaya bagaikan matahari

Quthbaniyatul Uzhma

ﺍﻟﻘُﻄْﺒَﺎﻧِﻴَّﺔُ ﺍﻟْﻌُﻈْﻤَﻰ / ﻗُﻄْﺐُ ﺍْﻷَﻋْﻈَﻢُ
Quthbaniyatul Uzhma (1 abad 1 orang)
Penghulu wali yang agung

Syakhshul Ghorib

ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ﺍﻟْﻐَﺮِﻳْﺐِ
Syakhshul Ghorib (di dunia hanya ada 1 orang)

Syakhshul Wahid

ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ
Syakhshul Wahid (1 Abad 1 Orang)

Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟﺴَّﻘِﻴْﻂِ ﺍﻟﺮَّﻓْﺮَﻑِ ﺍﺑْﻦِ ﺳَﺎﻗِﻂِ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ
Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy (1 Abad 1 Orang)
Wali yang menerima firman dari rof-rof putra wali yang menerima firman dari arasy

Saqitil ‘Arsy

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟﺴَّﺎﻗِﻂِ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ
Saqitil ‘Arsy (1 Abad 1 Orang)
Wali yang menerima firman dari arasy

Sittata Anfas

ﺍﻟْﺄَﻧْﻔَﺎﺱِ
Sittata Anfas (1 Abad 6 Orang)
Wali yang ahli menjaga nafasnya dengan dzikir
salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty

Rijalul ‘Alamul Anfas

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻢِ ﺍﻟْﺄَﻧْﻔَﺎﺱِ
Rizalul ‘Alamul Anfas (1 Abad 313 Orang)

Hawariyyun

ﺣَﻮَﺍﺭِﻯٌّ
Hawariyyun (1 Abad 1 Orang)
Wali Pembela. Jumlahnya 1 orang.
Tugasnya membela agama Allah baik dengan argumen maupun dengan senjata. Wali Hawariyyun di beri kelebihan Oleh Alloh dalam hal keberanian, Pedang ( Zihad) di dalam menegakkan Agama Islam Di muka bumi. Al Hawariyun berasal dari kata tunggal Hawariy yang mempunyai arti penolong. Jumlah wali Hawariy ini hanya ada satu orang sahaja di setiap zamannya. Jika seorang wali Hawariy meninggal, maka kedudukannya akan diganti orang lain. Di zaman Nabi hanya sahabat Zubair Bin Awwam saja yang mendapatkan darjat wali Hawariy seperti yang dikatakan oleh Rasululloh: “Setiap Nabi mempunyai Hawariy. Hawariyku adalah Zubair ibnul Awwam”. Walaupun pada waktu itu Nabi mempunyai cukup banyak sahabat yang setia dan selalu berjuang di sisi beliau. Karena beliau tahu hanya Zubair saja yang meraih pangkat wali Hawariy. Kelebihan seorang wali Hawariy biasanya seorang yang berani dan pandai berhujjah.

Rojabiyyun

ﺭَﺟَﺒِﻰٌّ
Rojabiyyun (1 Abad 40 Orang)
Yg tidak akan bertambah & Berkurang Apabila ada salah satu Wali Rojabiyyun yg meninggal Alloh kembali mengangkat Wali rojabiyyun yg lainnya, Dan Alloh mengangkatnya menjadi wali Khusus di bulan Rajab dari Awal bulan sampai Akhir Bulan oleh karena itu Namanya Rojabiyyun.
Jumlahnya selalu 40 orang. tersebar diberbagai negara dan mereka saling mengenal satu sama lain.
Karamah mereka muncul setiap bulan RAJAB.
Konon tiap memasuki bulan rajab, badan kaum Rajabiyyun terasa berat bagai terhimpit langit.
mereka hanya berbaring diranjang tak bergerak & kedua mata mereka tak berkedip hingga sore hari.
Keesokan harinya hal tsb mulai berkurang. Pada hari ketiga, mereka masih berbaring tapi sudah bisa berbicara & menyaksikan tersingkapnya rahasia Illahi. Ar Rajbiyun berasal dari kata tunggal Rajab. Wali Rajbiyun itu adanya hanya pada bulan Rajab saja. Mulai awal Rajab hingga akhir bulan mereka itu ada. Selanjutnya keadaan mereka kembali biasa seperti semula. Setiap masa, jumlah mereka hanya ada empat puluh orang sahaja. Para wali Rajbiyun ini terbagi di berbagai wilayah. Di antara mereka ada yang saling mengenal dan ada yang tidak saling mengenal.
Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya berlangsung di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.

Qolbu Adam AS

ﻗَﻠْﺐُ ﺁﺩَﻡَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Adam A.S (1 Abad 300 orang)

Qolbu Nuh AS

ﻗَﻠْﺐُ ﻧُﻮْﺡٍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Nuh A.S (1 Abad 40 Orang)

Qolbu Ibrohim AS

ﻗَﻠْﺐُ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Ibrohim A.S (1 Abad 40 Orang)

Qolbu Musa AS

ﻗَﻠْﺐُ ﻣُﻮْﺳَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Musa A.S (1 Abad 7 Orang)

Qolbu Isa AS

ﻗَﻠْﺐُ ﻋِﻴْﺴَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Isa A.S (1 Abad 3 Orang)

Qolbu Muhammad SAW

ﻗَﻠْﺐُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Qolbu Muhammad Saw. (1 Abad 1 Orang)
ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻌﻢ ﺃﻧّﻪ ﻗﺎﻝ : ﻓﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣّﺔ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﺇﺑﺮﻫﻴﻢ ﻭﺳﺒﻌﺔ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﻣﻮﺳﻰ ﻭﺛﻼﺛﺔ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﻋﻴﺴﻰ ﻭﻭﺍﺣﺪ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﻣﺤﻤّﺪ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺮﺍﺗﺒﻬﻢ ﺳﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺨﻠﻖ
Sebagaimana Nabi Saw. Bersabda : "Pada Ummat ini ada 40 orang pada hati Nabi Ibrahim as, 7 orang pada hati Nabi Musa as, 3 orang pada hati Nabi Isa as , dan 1 orang pada hati Nabi Muhammad Saw. atas mereka tingkatan-tingkatan hati yang mulia.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Qolbu Jibril AS

ﻗَﻠْﺐُ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Jibril A.S (1 Abad 5 Orang)

Qolbu Mikail AS

ﻗَﻠْﺐُ ﻣِﻴْﻜَﺎﺋِﻴْﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Mikail A.S (1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih)
Alloh selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat )

Qolbu Isrofil AS

ﻗَﻠْﺐُ ﺇِﺳْﺮَﺍﻓِﻴْﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ
Qolbu Isrofil A.S (1 Abad 1 Orang)

Ilahiyyun Ruhamaniyyun

ﺇِِﻟَﻬِﻰٌ ﺭُﺣَﻤَﺎﻧِﻲٌّ
Ilahiyyun Ruhamaniyyun (1 Abad 3 Orang)
Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Ilahiyun Rahmaniyyun, yaitu manusia-manusia yang diberi rasa kasih sayang yang luar biasa. Jumlah mereka ini hanya tiga orang di setiap masa. Sifat mereka seperti wali-wali Abdal, meskipun mereka tidak termasuk didalamnya. Kegemaran mereka suka mengkaji firman-firman Allah.

Rijalul Ghoiroh

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻟﻐَﻴْﺮَﺓِ
Rizalul Ghoiroh (1 Abad 5 Orang)
Wali pembela agama Allah

Rijalul Akhlaq

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ
Rizalul Akhlaq (1 Abad 3 Orang)
Wali yang mempunyai budi pekerti yang luhur

Rijalul Salamah

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻣَﺔِ
Rizalul Salamah (1 Abad 7 Orang)
Wali penyelamat

Rijalul Ilmi

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ
Rizalul Ilmi (1 Abad 11 Orang)
Wali yang berilmu

Rizalul basthi

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﺒَﺴْﻂِ
Rizalul basthi (1 Abad 9 Orang)
Wali yang lapang dada

Rizalul dhiifaan

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻀِّﻴْﻔَﺎﻥِ
Rizalul dhiifaan (1 Abad 3 Orang)
Wali yang ahli menghormati tamu

Syakhshul Jaami'i

ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ﺍﻟْﺠَﺎﻣِﻊِ
Syakhshul Jaami'i (1 Abad 5 Orang)
Wali yang ahli mengumpulkan ilmu syari`ah, thoriqoh, haqoiqoh dan ma'rifat

Quthbul Irfan

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟْﻌِﺮْﻓَﺎﻥِ
Quthbul Irfan (1 Abad 1 Orang)
Wali yang tinggi ma`rifatnya

Rijalul Ghoibi wasy syahadah

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓِ
Rijalul Ghoibi wasy syahadah (1 Abad 28 Orang)
Wali yang tidak kelihatan dan kelihatan

Rijalul Quwwati wal 'Azmi

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻘُﻮَّﺓِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺰْﻡِ
Rijalul Quwwati wal 'Azmi (1 Abad 17 Orang)
Wali yang ahli meningkatkan ketaatannya kepada Allah

Rijalun Nafsi

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ
Rijalun Nafsi (1 Abad 3 Orang)
Wali yang ahli memerangi nafsunya

Sholsholatil Jaros

ﺍﻟﺼَّﻠْﺼَﻠَﺔِ ﺍﻟْﺠَﺮَﺱِ
Sholsholatil Jaros (1 Abad 17 Orang)
Wali yang ahli menerima ilham yang suaranya bagaikan bel

Quthbul Qoohir

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟْﻘَﺎﻫِﺮِ
Quthbul Qoohir (1 Abad 1 Orang)
Wali yang menjadi paku jagat yang mengalahkan

Quthbur Roqooiq

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟﺮَّﻗَﺎﺋِﻖِ
Quthbur Roqooiq (1 Abad 1 Orang)
Wali yang hatinya lunak

Quthbul Khosyyah

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟْﺨَﺸْﻴَﺔِ
Quthbul Khosyyah (1 Abad 1 Orang)
Wali yang penakut kepada Allah

Quthbul Jihatis sitti

ﻗُﻄْﺐُ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺕِ ﺍﻟﺴِّﺖِّ
Quthbul Jihatis sitti (1 Abad 1 Orang)
Wali yang menetap pada enam arah

Mulamatiyyah

ﺍﻟْﻤُﻠَﺎﻣَﺘِﻲَّﺓُ
Mulamatiyyah (1 Abad 300 Orang)
Wali yang tidak menampakkan kebaikannya dan tidak memendam kejahatannya

Rijalul Fuqoro

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻔُﻘَﺮَﺍﺀِ
Rizalul Fuqoro (1 Abad 4 Orang)
Wali yang mengharafkan rahmat Allah

Rijalush Shufiyah

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟﺼُّﻮْﻓِﻴَّﺔِ
Rizalush Shufiyah (1 Abad 3 Orang)
Wali yang bersih jiwanya

Rijalul ibbad

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻌُﺒَّﺎﺩِ
Rizalul ibbad (1 Abad 7 Orang)
Wali yang ahli ibadah

Rijaluz Zuhad

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟﺰُّﻫَﺎﺩِ
Rizaluz Zuhad (1 Abad 17 Orang)
Wali yang menjauhi dunia

Afrod

ﺍﻟْﺄَﻓْﺮَﺍﺩِ
Afrod (1 Abad 7 Orang)
Wali yang menyendiri
ﻗﺎﻝ : ﺍﻷﻓﺮﺍﺩ ﻫﻢ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﺍﻟﺨﺎﺭﺟﻮﻥ ﻋﻦ ﻧﻈﺮ ﺍﻟﻘﻄﺐ
Berkata Syekh Syamsuddin bin Katilah Rahimahullaahu Ta’ala : Wali Afrod adalah Orang-orang yang keluar dari penglihatan wali qutub artinya Wali yang sangat spesial, di luar pandangan dunia Quthub.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Umana

ﺍﻟْﺄُﻣَﻨَﺎﺀِ
Umana (1 Abad 13 Orang)
Wali kepercayaan Allah
ﺍﻷﻣﻨﺎﺀ : ﻭﻫﻢ ﺍﻟﻤﻼﻣﺘﻴﺔ ، ﻭﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻟﻢ ﻳﻈﻬﺮ ﻣﻤﺎ ﻓﻰ ﺑﻮﺍﻃﻨﻬﻢ ﺃﺛﺮ ﻋﻠﻲ ﻇﻮﺍﻫﺮﻫﻢ ﻭﺗﻼﻣﺬﺗﻬﻢ ﻓﻰ ﻣﻘﺎﻣﺎﺕ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻔﺘﻮﺓ
Wali Umana Mereka adalah kalangan Malamatiyah, yaitu orang-orang yang tidak menunjukkan dunia batinnya (mereka yang menyembunyikan dunia batinnya) dan tidak tampak sama sekali di dunia lahiriyahnya. Biasanya kaum Umana’ memiliki pengikut Ahlul Futuwwah, yaitu mereka yang sangat peduli pada kemanusiaan.
(dituqil dari safinatul Qodiriyyah)

Rijalul Qurro

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻟﻘُﺮَّﺍﺀِ
Rizalul Qurro (1 Abad 7 Orang)
Wali yang selalu membaca Al-Qur'an

Rijalul Ahbab

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﺄَﺣْﺒَﺎﺏِ
Rizalul Ahbab (1 Abad 3 Orang)
Wali yang menjadi kekasih Allah

Rijalul Ajilla

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻷَﺟِﻠَّﺎﺀِ
Rizalul Ajilla (1 Abad 3 Orang)
Wali yang tinggi pangkatnya

Rijalul Muhaditsin

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍﻟْﻤُﺤَﺪِﺛِﻴْﻦَ
Rizalul Muhaditsin (1 Abad 5 Orang)
Wali yang ahli hadits

Sumaro

ﺍﻟﺴُّﻤَﺮَﺍﺀِ
Sumaro (1 Abad 17 Orang)
Wali yang ahli bangun malam bermunajat kepada Allah

Rijalul warotsatazh Zholimi Linnafsih

ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝُ ﺍْﻟﻮَﺭَﺛَﺔَ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻢِ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟْﻤَﻘْﺘَﺼِﺪِ ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻖِ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ
Rizalul warotsatazh Zholimi Linnafsih (1 Abad 4 Orang)
Wali yang mewarisi para wali yang selalu zholim kepada dirinya serta menuju dan berlomba kepada kebaikan

Abthol

ﺍْﻷَﺑْﻄَﺎﻝُ
Abthol (1 Abad 27 Orang)
Wali pahlawan

Athfal

ﺍﻟْﺄَﻃْﻔَﺎﻝُ
Athfal (1 Abad 4 Orang)
Wali yang bertingkah seperti anak kecil

Dakhilul Hizab

ﺍﻟﺪَّﺍﺧِﻞُ ﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺏِ
Dakhilul Hizab (1 Abad 4 Orang)
Wali yang berada dalam hijab Allah
Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yg lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena Wali ini ada di dalam Hizab nya Alloh, Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti di riwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah tiba2 Syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz nama Wanita ini tidak ada di barisan para Wali2 Alloh, Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Alloh untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat, Kemudian Alloh memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom / Pangkat Dakhilul Hizab ”Berada di Dalam Hizabnya Alloh“, Kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa Ber Husnudzon ( Berbaik Sangka ) kepada semua Makhluq nya Alloh, Sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Alloh S.W.T menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing2 sesuai Pangkatnya atau Maqomnya.

Nama-Nama Wali Allah

Waliyullah Qutub 1

  1. Sayyidi Zainal Abidin
  2. Sayyidi Muhammad Baqir
  3. Sayyidi Ja’far Shodiq
  4. Sayyidi Musa Al-Kadzim
  5. Sayyidi Abi Hasan Ali Bin Musa
  6. Sayyidi Ma’ruf Al-Khurhi
  7. Sayyidi Sirris Saqoti
  8. Sayyidi Abi Bakrin Dilfis Assyibli
  9. Sayyidi Abi Fadli Abdul Wachid Attamimi
  10. Sayyidi Abdil Faroj Atthortusi
  11. Sayyidi Abil Hasan Ali Bin Yusuf Al-Qirsy Al-Hakari
  12. Sayyidi Abi Said Al-Mubarok Bin Ali Al-Mahzum

Waliyullah Qutub 2

  1. Sayyidi Abdul Qodir Al Jaelani
  2. Sayyidi Ahmad Badawi
  3. Sayyidi Ahmad Rifai
  4. Sayyidi Ahmad Dasuqie
  5. Sayyidi Abil Qosimil Junaedi Al Bagdadi
  6. Sayyidi Ahmamad Bin Alwan
  7. Sayyidi Abie Tholib Al Makkie

Waliyullah Qutub 3

  1. Sayyidi Abdul Aziz
  2. Sayyidi Muhammad Al-Hattak
  3. Sayyidi Syamsuddin
  4. Sayyidi Syarofuddin
  5. Sayyidi Nuruddin
  6. Sayyidi Waliyuddin
  7. Sayyidi Hisyamuddin
  8. Sayyidi Yahya
  9. Sayyidi Abi Bakrin
  10. Sayyidi Abdur Rochim
  11. Sayyidi Usman
  12. Sayyidi Abdul Fattah
  13. Sayyidi Muhammad Murod
  14. Sayyidi Syamsuddin

Waliyullah Qutub 4

  1. Sayyidi Abil Hasan Asyadzili
  2. Sayyidi Syamsudien Al Hanafi
  3. Sayyidi Abi Abdillah Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuli
  4. Sayyidi Muhammad Bahauddin Anaqsabandi
  5. Sayyidi Jalalludien Arrumi
  6. Sayyidi Hasan Al Basri
  7. Sayyidi Sofyan Assauri
  8. Sayyidati Robi’ah Al-Adawiyah
  9. Sayyidi Muhyidin Al Arobie
  10. Sayyidi Muhyidin An Nawawi
  11. Sayyidi Husain ibnu Mansur Al-Hallaj
  12. Sayyidi Muhammad Baba As-Samasi

Waliyullah Qutub 5

  1. Sayyidi Imam Al Ghozali
  2. Sayyidi Ahmad Al Ghozali
  3. Sayyidi Ahmad Ali Al Bunny
  4. Sayyidi Ahmad Addaerobi
  5. Sayyidi Ahmad Attijani
  6. Sayyidi Ahmad Bin Iddris
  7. Sayyidi Ahmad Al-Husni
  8. Sayyidi Abi Yazid Al Busthomi
  9. Sayyidi Imam Attaji
  10. Sayyidi Ibnu Atho’illah Assakandari
  11. Sayyidi Yusuf Al Hamdani
  12. Sayyidi Muhammad Abdul Kholiq Al Ghozwani

Waliyullah Qutub 6

  1. Sayyidi Muhammad Bakri
  2. Sayyidi Abdullah Assattar
  3. Sayyidi Abi Yazid Al-Isyki
  4. Sayyidi Ibrohim Bin Adam
  5. Sayyidi Dzunnun Al-Misri
  6. Sayyidi Usman Al-Jurjani
  7. Sayyidi Malik Bin Dinar
  8. Sayyidi Muhammad Sanusi
  9. Sayyidi Syihabudin Suhrowardi
  10. Sayyidi Taqyudin Ad-Damsiq Al-Hanbaly
  11. Sayyidi Yusup bin Ismail An-Nabhani
  12. Sayyidi Abi Hayullah Al-Marzuki Almaliki

Waliyullah Qutub 7

  1. Sayyidi Abdullah Bin Alwi Al Haddad
  2. Sayyidi Alwi Bin Ubaidillah Bin Muhajir
  3. Sayyidi Abdul Aziz Bin Mas’ud Addabagh
  4. Sayyidi Hammad Addabas
  5. Sayyidi Abdus Salam Bin Masyis
  6. Sayyidi Abi Ya’la Al-Misri
  7. Sayyidi Habibul Ajami
  8. Sayyidi Muhammad Amin Al-Kurdi
  9. Sayyidi Abil Qosim Abdul Karim Al-Qusyairi
  10. Sayyidi Abi Abdillah Syamsuddin Al-Asfihani
  11. Sayyidi Syihabbudin Ahmad Al Qolyubi Al Misri
  12. Sayyidi Faqih Al-Muqoddam Muhammad Bin Ali

Wali Songo

  1. Syaikh Maulana Malik Ibrahim
  2. Syaikh Maulana Ishaq
  3. Sunan Ampel
  4. Sunan Bonang
  5. Sunan Giri
  6. Sunan Drajat
  7. Sunan Kalijogo
  8. Sunan Kudus
  9. Sunan Muria
  10. Sunan Gunung Jati
  11. Syaikh Jumadil Kubro
  12. Syaikh Subakir
  13. Raden Patah
  14. Raden Kian Santang 

Tebuireng

  1. Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari
  2. Kyai Abdul Wahid Hasyim Asy’ari
  3. Kyai Abdul Kholiq Hasyim
  4. Kyai Abdul Karim Hasyim
  5. Kyai Yusuf Hasyim
  6. Kyai Asy’ary
  7. Kyai Mahfud
  8. Kyai Qosim
  9. Kyai Usman
  10. Kyai Ma’sum Bin Ali
  11. Kyai Adlan Aly
  12. Kyai Syansuri Badawi
  13. Kyai Iddris Kamali
  14. Kyai Ishoimudin Hadiq
  15. Kyai Abdurrahman Wachid

Guru Guru

  1. Syaikh Ahmad Khotib Sambas
  2. Syaikh Mahfud Attirmasi
  3. Syaikh Nawawi Banten
  4. Syaikh Abdul Karim Banten
  5. Syaikh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati
  6. Syaikh Muhamad Kholil Bangkalan
  7. Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari
  8. Sayid Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
  9. Syaikh Sholeh Al-Ja’fari Al Azhar
  10. Kyai Tolhah Cirebon
  11. Kyai Abdulloh Mubarok Dan Abah Anom Tasikmalaya
  12. Kyai Abu Syamsudin Batu Ampar Madura
  13. Kyai Nawawi Pasuruan
  14. Kyai Hamid Pasuruan
  15. Kyai Syamsul Arifin Dan Kyai As’ad Syamsul Arifin Asembagus Situbondo
  16. Kyai Muhtar Syafaat Blog Agung Banyuwangi
  17. Kyai Muhammad Siddiq Dan Kyai Ahmad Shiddiq Jember
  18. Kyai Muhamad Nur Panti Jember
  19. Kyai Ahmad Hafid Nogosari Jember
  20. Kyai Jauhari Kencong
  21. Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid Tanggul
  22. Mbah Kyai Kurmain Kasian
  23. Mbah Kyai Usman Kutodawung
  24. Kyai Senadin
  25. Sayid Sulaiman Mojoagung
  26. Kyai Mustaain Romli Jombang
  27. Kyai Bisri Syamsuri Jombang
  28. Kyai Abdul Wahhab Jombang
  29. Gus Mik Ploso Kediri
  30. Kyai Abdul Manaf Lirboyo Kediri
  31. Kyai Muhammad Ma’ruf Kedunglo Kediri
  32. Kyai Ma’shum Punduh Magelang
  33. Kyai Dalhar Watu Conggol Magelang
  34. Kyai Fahrur Rozi Bulu Salaman Magelang
  35. Abuya Dimyati Cilongok Banten
  36. Abuya Dimyati Cidahu Banten
  37. Abuya Bustomi Cisantri Banten
  38. Kyai Muhajir Bendo Pare Kediri
Wallahu a'lam...

Sumber : https://www.facebook.com/watch/?v=866644440209515

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Tingkatan Waliyulloh Menurut Ulama Kitab Salaf, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.