Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Inilah 7 Shahabiyah yang Jarang Dikenal Orang

Shohabat Wanita pada Zaman Perjuangan Rosululloh Muhammad SAW
Inilah 7 Shahabiyah yang Jarang Dikenal Orang

Rasulullah memiliki banyak sahabat dan shahabiyah. Shahabiyah adalah sahabat perempuan Rasulullah. Termasuk sebagai shahabiyah, adalah Istri-istri Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Seperti Khadijah RA, ‘Aisyah binti Abu Bakar, putri beliau Fatimah Az-Zahra, hingga Zainab binti Ali bin Abi Thalib, cucu beliau.

Selain istri-istri, anak serta cucu perempuan Rasulullah, nama-nama lain yang akrab di telinga sebagai shahabiyah adalah Asma’ binti Abu Bakar, Sumayyah binti Khayyath, dan Asma’ binti Umais.

Apakah selain itu masih ada lagi? Tentu. Sebab Rasulullah memiliki banyak shahabiyah, sebagaimana banyaknya para sahabat. Hanya saja, mungkin nama-namanya tidak asing di telinga. Sehingga kita tidak menyadari bahwa mereka juga termasuk shahabiyah. Adapun shahabiyah lainnya adalah:

Hindun binti Utbah bin Rabiah

Berasal dari suku Quraisy, Hindun terkenal dengan ide-idenya yang gemilang. Ia juga tegas, serta fasih dan lantang dalam membacakan syair. Sebelum masuk Islam, Ialah yang paling vokal menjelek-jelekkan kaum muslimin. Hingga kemudian ia masuk Islam saat penaklukkan kota Mekah. Setelah itu, Hindun sempat mengikuti perang Yarmuk serta turut membangkitkan semangat kaum muslimin saat perang melawan Romawi. Ia meninggal pada tahun ke empat belas Hijriyah.

Rumaisha binti Milhan

Adalah ibu dari Anas bin Malik. Ia adalah salah satu shahabiyah yang terpandang. Rumaisha pernah beberapa kali ikut dalam perang, seperti perang Uhud dan perang Hunain. Saat perang Uhud, ia bertugas sebagai penyedia minuman para pejuang dan mengobati yang cedera. Sementara saat perang Hunain, bersama ‘Aisyah, ia bertugas mengambil air dan membawanya dengan kantong-kantong kulit untuk diberikan kepada para pejuang. Rumaisha wafat pada tahun ke tiga puluh hijriyah.

Ummu Waraqah binti Abdullah bin Harits

Ummu Waraqah merupakan salah satu shahabiyah yang juga seorang penghafal Al-Qur’an. Ia sempat berbaiat kepada Rasulullah dan memiliki koleksi Al-Qur’an. Ummu Waraqah juga pernah mengikuti perang Badar dan bertugas merawat yang pejuang yang sakit serta mengobati yang terluka. Ia wafat pada lima belas hijriyah.

Ummu Darda

Ibu dari Darda ini bernama Khairah binti Abu Hadrad Al-Aslami. Ia memiliki ide-ide yang cemerlang serta merupakan wanita terkemuka. Di samping itu, ia juga banyak menghafal hadis-hadis dari Rasulullah. Para tabiin banyak yang meriwayatkan hadis darinya. Ummu Darda tinggal di Madinah dan meninggal di negeri Syam (suriah) pada tahun 30 hijriyah.

Laila al-Ghifariah

Laila al-Ghifariah termasuk shahabiyah yang juga terpandang. Ia sering mengikuti peperangan dan bertugas mengobati yang sakit serta terluka. Pada saat perang “Jamal” di Basrah, ia ikut berperang di barisan Ali bin Abi Thalib. Laila al-Ghifariah meninggal pada tahun ke empat puluh hijriyah.

Fatimah binti Qais bin Khalid

Fatimah binti Qais bin Khalid memiliki pandangan yang luas. Ia termasuk dalam rombongan yang pertama melakukan Hijrah bersama Rasulullah. Di kediamannya, pernah diselenggarakan pertemuan antara tokoh-tokoh Islam pada masanya. Pertemuan itu membahas pengenai pengganti Khalifah Umar. Fatimah binti Qais meninggal pada tahun lima puluh Hijriyah.

Ummu Athiyah al-Anshariyah

Ummu Athiyah al-Anshariyah, merupakan Ibu dari Athiyah yang berasal dari kaum Anshar. Nama Ummu Athiyah sebenarnya adalah Nasibah binti Harits. Ia sempat berbaiat kepada Rasulullah. Ia juga meriwayatkan hadis-hadis dari Rasulullah. Sebanyak tujuh peperangan pernah diikutinya. Tugasnya sebagai pembuat makanan untuk para pejuang, serta mengobati yang terluka dan merawat yang sakit. Nasibah binti Harits wafat pada delapan hijriyah.

Nah itulah Shahabiyah yang jarang dikenal orang. Meskipun jarang disebutkan, namun kemuliaan para shahabiyah ini tidak berkurang sama sekali. Adanya para shahabiyah ini juga menjadi bukti bahwa Islam juga memberikan ruang bagi para Muslimah untuk berjuang di jalan Allah sesuai dengan kemampuannya.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Inilah 7 Shahabiyah yang Jarang Dikenal Orang, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.