Makna Sifat Takut dalam Al-Qur’an
Makna Sifat Takut dalam Al-Qur’an
Sifat takut adalah perangai indah yang sering disebut oleh
Al-Qur’an. Tak sedikit ayat yang mengajak manusia untuk menanam rasa takut itu
di hatinya.
Allah SWT berfirman :
وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
“Dan takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman.”
(QS. Ali ‘Imran : 175)
Rasa takut itu begitu ditekankan bahkan ayat diatas
menjadikan rasa takut kepada Allah sebagai syarat keimanan seseorang.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :
فَذَكِّرۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
“Maka
berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada siapapun yang takut kepada
ancaman-Ku.” (QS. Qaf : 45)
Ayat ini ingin menjelaskan bahwa pengaruh Al-Qur’an tidak
akan sampai kepada manusia kecuali ada rasa takut kepada Allah dalam hatinya.
Dan apabila kita menelisik lebih dalam, akan kita temukan
sebuah ayat yang menyebutkan bahwa orang-orang baik dan orang-orang sukses yang
disebut Al-Abrar adalah mereka yang memiliki rasa takut kepada Allah di
hatinya.
رِجَالٌ لَّا تُلۡهِيهِمۡ تِجَٰرَةٞ وَلَا بَيۡعٌ
عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ يَخَافُونَ
يَوۡمٗا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلۡقُلُوبُ وَٱلۡأَبۡصَٰرُ
“Orang
yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah,
melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati
dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).” (QS. An-Nur : 37)
Rasa takut yang diperintahkan oleh Al-Qur’an adalah rasa
takut yang membawa manusia untuk menjaga dirinya dihadapan Allah. Inilah rasa
takut yang terpuji dalam pandangan Al-Qur’an.
Dan lawan dari rasa takut yang terpuji ini adalah merasa
aman. Karena kebodohannya seseorang merasa aman dari siksa Allah dan merasa
tidak ada yang melihat perbuatannya.
Banyak sekali ayat yang berbicara tentang hal ini, salah
satunya adalah :
أَفَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم
بَأۡسُنَا بَيَٰتٗا وَهُمۡ نَآئِمُونَ
Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan
Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?
أَوَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم
بَأۡسُنَا ضُحٗى وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ
Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan
Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?
أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا يَأۡمَنُ
مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang
tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain
orang-orang yang rugi. (QS. Al-A’raf : 97 - 99)
Dan masih banyak ayat yang melarang manusia untuk merasa
selalu aman!
Rasa takut yang diperintahkan oleh Al-Qur’an memiliki bentuk
yang beragam. Seperti takut karena setiap perbuatan itu memiliki efek dan kelak
setiap perbuatan itu pasti ada balasannya.
Di sisi lain, Al-Qur’an memberikan kemuliaan khusus kepada
mereka yang selalu merasa takut kepada Allah.
Allah SWT berfirman ;
وَلِمَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ
“Dan
bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS.
Ar-Rahman : 46)
وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ
عَنِ ٱلۡهَوَىٰ – فَإِنَّ ٱلۡجَنَّةَ هِيَ ٱلۡمَأۡوَىٰ
“Dan
adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
(keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.
An-Nazi’at : 40 - 41)
Biasanya takut itu identik dengan kehinaan. Namun takut
kepada Allah memiliki arti yang sebaliknya.
Takut kepada Allah membuang semua kehinaan dan membimbing
manusia untuk hanya memilih jalan kemuliaan.
Takut kepada Allah akan menjadikan seseorang tidak takut
kepada selain-Nya. Sehingga ia tidak merasa rendah dihadapan makhluk dan hanya
merendahkan dirinya dihadapan Sang Pencipta.
Allah SWT berfirman :
فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ
وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
“Maka
barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka
tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 38)
Siapa yang takut kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya
maka tidak ada sedikitpun rasa takut kepada sesama makhluk-Nya.
Karena itu rasa takut semacam ini wajib dimiliki oleh
seorang mukmin. Takut kepada setiap pelanggaran yang dia lakukan dihadapan-Nya.
Takut terhadap sanksi atas dosa-dosanya. Dan takut amal baiknya tidak diterima
oleh Allah SWT.
فَلَا تَخَافُوهُمۡ وَخَافُونِ إِن كُنتُم
مُّؤۡمِنِينَ
“Karena
itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu
orang-orang beriman.” (QS. Ali ‘Imran : 175)
Para ulama’ menyebutkan bahwa rasa takut adalah cambuk yang
akan menyadarkan manusia untuk selalu kembali kepada Allah SWT.
Uniknya, bila kita takut kepada manusia maka tentu kita akan
menjauh darinya. Namun barangsiapa yang takut kepada Allah, maka dia akan
semakin mendekat kepada-Nya.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Makna Sifat Takut dalam Al-Qur’an, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung kami dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan