4 Adab Salafush Sholih dan Tatakrama Menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW
4 Adab Salafush Sholih dan Tatakrama Menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW
Tulisan berikut ini disarikan dari kitab an-Nur al-Mubin fi
Mahabbat Sayyid al-Mursalin karya Hadhratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari,
salah satu tokoh sentral dan pendiri Nahdlatul Ulama ( NU ). Beliau termasuk
salah seorang pakar hadits (muhaddits) terkemuka di masanya, yang menjadi rawi
ke-24 dari rantai silsilah hadits Shahih Bukhari-Muslim dari gurunya asy-Syaikh
Mahfudz at-Termasi ( Pengarang Kitab Ushul Fiqh Nailul Makmul syarah Ghayah
Wusul ), Guru besar Masjidil Haram yang bermadzhab Syafi’i.
Sebelum Hadir ke Tempat Acara Maulid Nabi Saw.
Sebelum menghadiri acara Maulid Nabi Saw. terlebih dahulu
para salaf shaleh melakukan hal-hal berikut ini:
- Berwudhu dengan baik dan sempurna.
- Dalam keadaan masih basah dengan air wudhu, ia membaca: “Shalallahu ‘alaa Muhammad” 33x tanpa diselingi berbicara dengan yang lain.
- Lalu diusapkan ke wajahnya dan membaca doa sehabis wudhu.
- Kemudian melakukan shalat sunnah 2 rakaat dengan niat shalat sunnah Wudhu. Rakaat pertama setelah al-Fatihah membaca surat al-Kafirun, rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas.
- Setelah salam membaca dzikir Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar masing-masing 3x.
- Lalu boleh ditambahkan shalat sunnah Hajat 2 rakaat. Rakaat pertama setelah al-Fatihah membaca surat al-Kafirun 3x, rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas 3x.
- Setelah salam membaca istighfar 21x dan shalawat 3x.
- Lalu berdoa membaca niat untuk hadir Maulid Nabi Saw. Contoh doa niat untuk hadir Maulid Nabi Saw.:
نوَيْتُ أنْ أَحْضُرَ المـولِد مِثْلَ ما نَوى
أسْلافُنا الصّالِحون
وبنيَّة تَعْظِيم شَهْر وِلادَةِ النَّبي صلى
اللّه عليه وآله وسلّم
وبِنِيَّة زِيادةِ الإيمان وزِيادَةِ التَّقوَى والمَحبَّة والقُرب إلى اللّه وإلى الرَّسول صلى اللّه عليه وآله وسلّم و سلافِنا الصّالحين
وبنيّة إتِّباعِ الرَّسول صلى الله عليه وآله وسلّم ظاهِرًا وباطِنًا في القَوْلِ والفِعْلِ والنِّيَّة
وبنيّة أنَّ اللّهَ يُحَسِّن أخْلاقَنا وآدابَنا
وأَنَّ اللّه يَرْزُقنا النَّظَر إلى وَجهِ
الحَبِيب سَيِّدِنا مُحمّدٍ صلّى اللّه عليه وآله وصحبِه وسلّم يَقْظَةً ومَنامًا في الدُّنْيا والآخِرة وفي البَرزَخ وهُوَ راضٍ عَنَّا
وعلَى كُلِّ نِيَّةٍ صالِحة في خَيْرٍ ولُطْفٍ وعافِيَة وسَلامَة
شهر مُبارك
" Allahuma Yaa Allah, Nawaitu an ahdhural maulidun
biniyyati li ridhoi’llaah wa li ridhoi’ Rasulullah Muhammad Shalallaahu ‘alahi
wa sallama, Wa Syafa’ati Rasulullaahi SAW fii diin wad dunyaa wal akhirah, wa
‘alaa niyyati ‘anallaaha yaqdhii hajaatinaa, wayaqbalu dawaatinaa, wa yasyrahu
shuduuranaa, wa yuyassiru ‘umuuranaa wa umuuraal muslimiin fii diin wad dunyaa
wal akhiirat wa yaj’alunaa min ‘ibaadihish shalihiin"
“Allahumma ya Allah, kami niat untuk hadir Maulid NabiMu Saw., dengan niat agar
mendapat ridha Allah dan Rasulullah Saw. serta syafa’at Rasulullah di dalam
agama, dunia dan akhirat. Serta dengan niat agar Allah memberikan semua hajat
(kebutuhan) kami, mengabulkan doa-doa kami, melapangkan kesulitan kami,
memudahkan semua urusan kami dan urusan kaum muslimin di dalam hal agama, dunia
dan akhirat, dan jadikanlah kami hamba-Mu yang sholeh ”
atau bisa ditambah membaca niat sebagai berikut:
Nawaitu an ahdhural maulidun mitsla maanawaa aslafunaash-shalihiin
wa biniyyati ta'zhiiman syahru wiladati nabi shalallahu 'alaihi wa
aalihiwassalam wa biniyyati ziyaadatil imaan wa ziyaadatil taqwaa wal mahabati
wa qurb ilaa Allah wa ilaa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam wa
aslafinaash shalihiin wa biniyyati 'ittibaa'ir Rasulullah shalallahu 'alaihi wa
aalihi wassalam zhahiran wa bathinan fii qawli wal fi'li wan niyyat. Wa
biniyyati 'annaAllaha yuhassin akhlaqanaa wa adaabanaa wa annaallaha yarzuqunaa
an-nazhar ilaa wajhi al-habib Sayyidina Muhammad shalallahu 'alaihi wa aalihi
wa shahbihi wassalam yaqzhatan wa manaamaan fii dunya wal akhirah wa fiil
barzakh wa huwa radhin annaa, wa alaa kulli niyyati shalihat fii khair wa
luthfi wa 'afiyaat wa salaamat.....
Niat hadir maulud seperti niatnya para salafuna shalihin, dengan niat
bertambahnya iman dan takwa, bertambahnya cinta serta mendekatkan diri kepada
Allah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam dan Salafuna Shalihin.
Dengan niat untuk mencontoh / meneladani / mengikuti Rasulullah shalallahu
'alaihi wa aalihi wassalam secara zhahir dan bathin, baik dalam perkataan,
perbuatan dan niat. Dengan niat semoga Allah memperbaiki akhlak dan adab kita
serta Allah memberi rizqi kepada kita untuk dapat memandang wajah kekasih kita
Rasulullah SAW baik secara langsung ataupun mimpi di dunia maupun akhirat serta
di alam barzah dalam keadaan beliau Rasulullah SAW ridho kepada kita dan kami
berniat dengan semua niatan yang sholeh dalam kebaikan, kelembutan, 'afiyah
(kebahagiaan) dan keselamatan.....
Hal itu semua di atas, seyogyanya dilakukan mulai berwudhu hingga shalat sunnah
Wudhu sampai shalat sunnah Hajat, dilakukan tanpa diselingi perbuatan dan
pembicaraan yang tidak berarti. Serta dilakukan dengan tertib pelaksanaannya
dan berkesinambungan. Jika waktu tidak memungkinkan paling tidak shalat sunnah
Wudhu lebih diutamakan.
Saat Hendak Hadir ke Tempat Acara Maulid Nabi Saw.
Setelah melakukan amal shaleh di atas, barulah para salaf
shaleh berjalan menghadiri Maulid Nabi Saw. Dalam masa perjalanan itu, hal-hal
yang mereka lakukan adalah:
- Bertawakkal kepada Allah Swt.
- Sangat mengharapkan limpahan berkah, rahmat dan maghfirah Allah tercurahkan kepadanya.
- Berjalan penuh rasa tawadhu’ dan tadharru’ (menghadirkan perasaan khusyu’, seakan-akan hendak menemui Baginda Nabi Saw. bersama para sahabatnya dan para auliya’Nya, yang disaksikan oleh Allah Swt. serta para malaikatNya).
Menanamkan adab batin ini sungguh sangat utama di dalam menghadiri Maulid Nabi
Saw. Karena Allah melihat dan menyaksikan hati para hambaNya. Sebagaimana
firmanNya dalam hadits qudsi: “Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba
terhadapKu.”
Saat Berlangsungnya Acara Maulid Nabi Saw.
Biasanya para salaf shalihin memperbanyak membaca shalawat
kepada Baginda Rasulullah Saw., baik selama perjalanan, saat dan selama Maulid
Nabi Saw. berlangsung, baik dibaca secara sirr (dalam hati) ataupun jahr
(diucapkan dengan lisan).
Momentum yang paling baik dan berkah dalam pembacaan Maulid Nabi Saw. adalah
pada saat Mahallul Qiyam (saat berdiri), ketika melantunkan: “Yaa Nabi salam
‘alaika # Yaa Rasul salam ‘alaika.”
Di antara bait-bait tersebut adalah momentum yang terbaik
kita berdoa memohon kepada Allah Swt. atas segala doa dan hajat kita. Doa
disela-sela membaca shalawat: “Yaa Nabi salam ‘alaika # Yaa Rasul salam
‘alaika” secara bersama-sama. Jadi di antara bait-bait tersebut seyogyanya kita
berdoa. Insya Allah Mustajabah.
Yang tidak kalah pentingnya juga adalah menghadirkan orang-orang yang kita
cintai seperti sanak keluarga, sahabat dan kerabat yang kita kehendaki ketika
itu. Hadirkan dengan perasaan kita, bahwa mereka ikut hadir (bil ghaib) dalam
pelaksanaan Maulid Nabi Saw. Insya Allah rahmat, berkah dan syafaatNya akan
meliputi kepada mereka semua, yang walaupun secara lahiriah mereka tidak turut
serta hadir.
Itulah salah satu kebesaranNya dan kasih sayangNya kepada
umat Baginda Nabi Saw. yang merupakan tetesan-tetesan air ar-Rahmah dari samudera
rahmat Ilahi.
Di dalam pelaksanaan pembacaan Maulid Nabi Saw., seyogyanya kita mempertautkan
hati kita dengan Baginda Nabi Saw. Bagi yang pernah berziarah ke makam beliau
Saw. di Madinah al-Munawwarah, mungkin bisa kembali mengingat-ingatnya,
seakan-akan membaca Maulid Risalah Baginda Nabi Saw. di hadapan makam beliau
yang mulia Saw.
Bagi yang belum diberi rizki ziarah ke makam Nabi Saw., maka cukup membayangkan
kehadiran Nabi Saw. Paling tidak merasa dilihat dan didengar oleh Baginda Nabi
SAW. Sehingga nilai-kualitas dari Maulid Nabi Saw. Insya Allah dapat dirasakan
kemanfaatannya, bukan hanya sekedar hadir duduk, doa, amin, makan, lalu bubar,
sedangkan hati sanubari masih tetap kotor penuh karat dengan penyakit-penyakit
lahiriah dan batiniah.
Maulid Nabi Saw. Sebagai Ajang Memperbaiki Diri
Maulid Nabi Saw. adalah salah satu ajang yang sangat sakral
untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Baginda
Nabi Saw. Oleh karenanya seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan seksama
arti, makna atau terjemahan dari bacaan Maulid Nabi Saw. yang dibaca. Hal ini
sungguh sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas hati kita menuju derajat
ihsan di sisi Allah dan RasulNya.
Inilah salah satu sirr (rahasia) dari pelaksanaan Maulid
Nabi Saw. Sehingga ketika kembali dari acara Maulid Nabi Saw. itu, hati semakin
bercahaya, insya Allah. Hati sanubari merasuk menjalar ke seluruh relung
anggota tubuh kita, mengikis habis segala karat penyakit-penyakit lahir maupun
batin. Dan semakin bertambah keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan
RasulNya, sehingga buahnya menjadikan kita semakin ta'at akan melaksanakan
seluruh perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya....
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: 4 Adab Salafush Sholih dan Tatakrama Menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, jangan lupa IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung elzeno.id dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan