Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

5 Benda Peninggalan Nabi Muhammad SAW

5 Benda Peninggalan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan tauladan. Beliau menjadi nabi terakhir yang diutus Allah SWT untuk menyebarkan Agama Islam.

Mempelajari sosok Nabi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya lewat benda peninggalan beliau. Berikut 5 benda peninggalan nabi, mengutip Bintang.com. Apa saja?

5 Benda Peninggalan Nabi Muhammad SAW


1. Gigi dan rambut

Dua gigi yang diduga milik Nabi Muhammad ditemukan di Gunung Uhud. Ini merupakan bagian dari 4 gigi nabi yang tanggal dan tertinggal saat Perang Uhud.
Kemudian ada helai janggut dan rambut Rasulullah. Benda tersebut kini tersimpan di sebuah Museum di Turki.

2. Jubah dan sandal
Jubah dan sandal Nabi Muhammad terpajang di museum di Turki. Jubah panjang tersimpan dalam sebuah kotak kaca yang memiliki pengaturan suhu agar tetap terjaga kelestariannya.
Konon jubah ini diberikan Nabi ke Uwaish Alkharani karena iba yang malu bertemu karena merasa kaum kecil. Sandal nabi juga terpajang di museum yang sama.

3. Kumpulan surat
Peninggalan berupa kumpulan surat yang ditujukan ke pemimpin dunia untuk memeluk Agama Islam. Terdapat 43 surat, yang salah satunya ditujukan ke Uskup terpandang di Romawi yakni Dhugathir.
Usai membaca surat Nabi, Dhugathir meninggalkan keuskupan dan menyatakan masuk Islam hingga tewas diserang karena pilihannya.

4. Pohon tua sahabi
Berbeda dari peninggalan berbentuk barang, pohon ini menjadi saksi pertemuan Nabi dengan Pendeta Bahira, yang meramalkan tentang nabi terakhir.
Kisah Bahira bertemu Nabi saat umur 9 atau 12 tahun. Dia takjub saat melihat Nabi menjaga unta dan cabang pohon merunduk melindunginya


5. Pedang

Sembilan pedang yang dipakai untuk berdakwah dan perang masih tersimpan. Pedang ini masing-masing memiliki nama.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: 5 Benda Peninggalan Nabi Muhammad SAW, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.