Kenapa memperingati Maulid Nabi bukan khaul Nabi..??
Kenapa memperingati Maulid Nabi bukan khaul Nabi..??
Dan kenapa kok Khaul Wali bukan Maulid Wali..
Mengapa kita hanya merayakan Kelahiran Nabi Muhammad, Kenapa
kok gak memperingati kewafatannya..???
Padahal beliau lahir dan wafat di Bulan yang sama..
Lalu kenapa berbeda dengan para Auliya' yang mana mereka
diperingati kewafatannya alias khaulnya bukan kelahirannya???
Bismillah...
Alasan Pertama...
Karena beliau Nabi Muhammad sudah menjadi semulia-mulianya
makhluk sejak sebelum dilahirkannya ke muka bumi.....
Sangat amat banyak riwayat yang menceritakan kemuliaan
beliau sebelum dilahirkan, jadi beliau sudah mulia sejak sebelum dilahirkan,
dan dengan dilahirkannya beliau di dunia ini maka menjadi jelas, terasa serta
nyata kenikmatan tersebut...
Sehingga bukan hanya manusia yang berbahagia bahkan hewan
dan para jin-pun turut berbahagia dengan kelahiran sang makhluk Istimewa ini..
Adapun para manusia yang sholeh daripada para wali Allah,
mereka dulunya lahir sama seperti manusia yang lain, lalu mereka ber-mujahadah
dan berjuang melawan hawa nafsunya dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah,
sehingga Allah mengangkatnya menjadi
kekasihnya (wali Allah) , dan kemuliaan ini menjadi jelas dan nyata setelah
Allah tutup usia mereka dengan husnul khatimah, sehingga kematian mereka adalah
tanda nyata akan kesuksesan mereka
selama hidup dalam mengemban warisan Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wa alihi wasallam, maka kita memperingati kewafatan mereka karena bersyukur dan
berbahagia atas suksesnya perjuangan para wali tersebut dan dapat mentauladani
mereka, sekaligus mendoakan mereka serta meminta kepada Allah untuk kita, agar;
sebagaiamana Allah sukseskan sang wali itu maka sukseskanlah pula kami dalam
menjalani kehidupan dunia ini.
Alasan Kedua...
Kita oleh agama selalu diperintahkan untuk menampakkan
kebahagian dan kesenangan bukan malah menunjukkan kesedihan.
Oleh karena itu, diharamkan dalam Ahlus Sunnah wal Jama'ah
melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok rofidhoh daripada mengenang
kematian Imam Alhusain sambil menangis-nangis dan memukul-mukul wajah dan dada
serta mengalirkan darah dengan melukai diri sendiri sebagai bukti kecintaan
mereka kepada Alhusain. Padahal sudah sangat jelas bahwa kakek Alhusain sangat
melarang yang demikian.
Imam ibn Rajab dalam
kitab Allathoif mengatakan:
"لم
يأمر الله ولا رسوله باتخاذ أيام مصائب الأنبياء وموتهم مأتما، فكيف ممن هو دونهم؟! "
Allah dan RasulNya tidak pernah memerintahkan agar
menjadikan hari tertimpanya musibah dan kewafatan para Nabi untuk berkabung,
(kalo untuk berkabungnya para Nabi aja tidak ada perintah) apalagi dengan yang selain para Nabi...??!.
Imam Jalaluddin
As-Suyuthi juga mengatakan mengapa kita lebih memilih merayakan maulid Nabi
ketimbang memperingati kewafatan Nabi :
أولا إن ولادته صلى الله عليه
وسلم أعظم النعم علينا، ووفاته أعظم المصائب لنا، والشريعة حثت على إظهار شكر
النعم والصبر والسكون والكتم عند المصائب ,
]مثال]
: وقد أمر الشرع بالعقيقة عند الولادة، وهي إظهار شكر وفرح بالمولود، ولم يأمر عند
الموت بذبح ولا بغيره ,
بل نهى عن النياحة وإظهار الجزع،
فدلت قواعد الشريعة على أنه يحسن في هذا الشهر إظهار الفرح بولادته صلى الله عليه
وسلم دون إظهار الحزن فيه بوفاته..
Pertama-tama yang harus kita ketahui Bahwasanya kelahiran
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa alihi wasallam ke muka bumi ini adalah
paling agungnya nikmat Allah kepada kita sebagai makhluknya, adapun kewafatan
Beliau adalah paling besarnya Musibah yang menimpa kita sebagai ummatnya, dan
Syariat Islam memerintahkan kita agar selalu menampakkan rasa syukur atas
nikmat dan agar sabar dan tegar serta menutupi atas musibah yang menimpa kita.
Contoh : Dalam Syariat Islam kita diperintahkan untuk
ber-Aqiqah (menyembelih kambing) setelah melahirkan, ini adalah bentuk
menampakkan rasa syukur dan kebahagiaan dengan kelahiran sang anak, akan tetapi ketika meninggalnya seseorang
syariat tidak memerintahkan untuk
menyembelih atau yang lainnya.
Bahkan syariat melarang untuk meratapi mayyit dan
menampakkan kekecewaan dan kesedihan atas kematian.
Maka dari sini dapat dipahami, bahwa kaidah syariat Islam
itu menilai baik pada bulan Rabi'ul Awwal ini agar kita menunjukkan kebahagiaan
sebab dilahirkannya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa alihi wasallam, bukan
dengan menampakkan kesedihan kerana kewafatan beliau.
Semoga Bermanfaat..
Perbanyaklah bersholawat....
Agar di dunia kita selamat...
Dan di Akhirat mendapat syafaat.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Kenapa memperingati Maulid Nabi bukan khaul Nabi..??, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung kami dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan