Amalan Salafush Sholeh di Jum’at Akhir Bulan Ramadhon - Sholat Kafarat dari Al Habib Abu Bakar bin Salim
صلاة كفارة من
الصلاة
للإمام فخر الوجود
الحبيب أبو بكر ابن سالم
السلام عليكم
ورحمة الله وبركاته
Amalan
Salafush Sholeh di Jum’at Akhir Bulan Ramadhon atau disebut juga Shalat Kafarah
Minas Shalat.
Mengenai shalat kafarat (mengqodlo sholat lima waktu) adalah kebiasaan yang
dilakukan oleh beberapa sahabat, diantaranya oleh Ali bin Abi Thalib kw, dan
terdapat sanad yang muttashil dan tsiqah kepada Ali bin Abi Thalib kw bahwa
beliau melakukannya di Kufah.
Dan yang memproklamirkan kembali hal ini adalah AL Imam Al Hafidh Al Musnid
Abubakar bin Salim rahimahullah, yaitu dilakukan pada setelah shalat jumat, ada
pula yang berpendapat bahwa waktunya mulai waktu dhuha sampai sebelum masuk
waktu ashar pada hari jumat terakhir di bulan ramadhan.
Tujuannya adalah barangkali ada dalam hari-hari kita shalat yang
tertinggal, dan belum di Qadha, atau ada hal-hal yang membuat batalnya shalat
kita dan kita lupa akannya maka dilakukan shalat tersebut.
Mereka melakukan hal itu menilik keberkahan dan kemuliaan waktu hari jumat
dan bulan Ramadhan. Adapun tatacaranya adalah sholat dengan niat qadha`.
pertama sholat dhuhur, kemudian setelah salam langsung bangun sholat ashar
qadha` dan begitu seterusnya sampai sholat subuh.
Tetapi jika tak dapat menghitung jumlahnya, dengan melakukan Shalat Sunnat
kafarah.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa selama hidupnya pernah
meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah di
hari Jum'at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1x tasyahud
(tasyahud akhir saja, tanpa tasyahud awal), tiap rakaat membaca 1 kali Fatihah
kemudian surat Al-Qadar 15 X dan surat Al-Kautsar 15 X.
Niat Sholat :
أُصَلِّيْ أَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ كَفَارَةً لِمَا فَاتَنِىْ مِنَ الصَّلَاةِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ketentuan atau tata cara Shalat Kafarah :
1.
Sholat dilakukan 4 roka’at tanpa tasyahud awal
2.
Roka’at 1 dan 3 setelah Fatekhah
membaca Surat Al-Qodar 15x
3.
Roka’at 2 dan 4 setelah Fatekhah
membaca Surat Al-Kautsar 15x
4.
Ba’da salam membaca :
اَسْتَغْفِرُ
اللهَ اْلعَظِيْم اَلَّذِىْ لَا إِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ
اِلَيْه 10×
اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد 10×
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَبِهٖ نَسْتَعِيْنُ
عَلٰى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ
وَصَلّٰى
اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ.
اَللّٰهُمَّ
يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ طَاعَتِيْ وَلَاتَضُرُّكَ مَعْصِيَّتِيْ تَقَبَّلَ مِنِّيْ
مَالَا يَنْفَعُكَ وَغَفَرَلِيْ مَالَايَضُرُّكَ.
يَامَنْ
إِذَا وَعَدَ وَفِيَّ إِذَا تَوَاعَدَ تَجَاوَزَ وَعَفٰى إِغْفِرْ لِعَبْدٍ ظَالَمَ
نَفْسَهٗ وَأَسْئَلُكَ اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنٰى وَجَهْدِ
الْفَقْرِ اِلٰهِيْ اِلٰهِيْ اِلٰهِيْ خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ يَكُنْ شَيْئًا وَرَزَقَنِيْ
وَلَمْ أَكُ شَيْئًا وَارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِيْ فَإِنِّيْ مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوْبِيْ
فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّيْ فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئًا وَإِنْ عَذَبْتَنِيْ
فَلَا يَزِيْدُ مِنْ سُلْطَانِكَ شَيْئًا اِلٰهِيْ اِلٰهِيْ اِلٰهِيْ اَنْتَ تَزِدُ
مَنْ تُعَذِّبُ بِهٖ غَيْرِيْ وَاَنَا لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمَنِيْ غَيْرَكَ إِغْفِرْلِيْ
مَابَيْنِيْ وَبَيْنَكَ وَاغْفِرْلِيْ مَابَيْنِيْ وَبَيْنَ خَلْقِكَ
يَاأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ وَيَارَجَاءَ السَّائِلِيْنَ وَيَاأَمَانَ الْخَائِفِيْنَ
إِرْحَمْنِيْ
بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ اَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْن.
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ
وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
وَاتَّبِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِاْلخَيْرَات.
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ
وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن. وَصَلّٰى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى
اٰلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ. وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن.
CATATAN : Karena banyak yang menyangkal tentang
Ibadah shalat ini, akan tetapi banyak juga yang melakukannya termasuk penulis
sendiri, jadi untuk masalah ini penulis sarankan agar lakukanlah apa yang
menurut anda yakin, karena “Sesuatu tergantung dari Niat dan Keyakinan masing-masing”.
Karena Ibadah itu bersumber dari Allah SWT dan untuk Allah SWT pula, masalah
diterima tidaknya ibadah tersebut kita tidak dapat menyimpulkan, apalagi sampai
menganggap suatu ibadah itu diharamkan (Liyadhu Billah). Asal tidak keluar dari
syari’at dan tidak merugikan orang/pihak lain. Sesuaikan saja ibadah kita
dengan Ibadahnya orang yang kita ikuti, karena kita disini mengikuti ULAMA
TERDAHULU, dan pastinya dengan harapan setiap ibadah kita USHUL sampai kepada
Sang Guru Besar Nabi Muhammad SAW.
Dan satu lagi, walau penulis juga masih berusaha, akan tetapi penulis
memberi saran bahwa “Jadikanlah Ibadah kalian bukan karena menginginkan
Syurga dan bukan pula karena takut Neraka”. Kalau kita dapat memahami itu,
kita tidak perlu membicarakan tentang ganjaran setiap ibadah yang kita lakukan,
jadi kita yang kita pikirkan hanya beribadah sebisa mungkin untuk meningkatkan ke-KHUSYU’an
beribadah.
Wallahu A’lam......
Mohon koreksi, dan bila ada pendapat lain, dengan senang hati silahkan
komentar dibawah artikel ini, atau bisa kirim e-mail langsung kepada penulis.
Terima kasih.
والسلام عليكم
ورحمة الله وبركاته
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Amalan Salafush Sholeh di Jum’at Akhir Bulan Ramadhon - Sholat Kafarat dari Al Habib Abu Bakar bin Salim, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.
Gabung dalam percakapan