Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Tradisi Rebo Wekasan / Rabu Pungkasan dan Sholat Sunah di dalamnya

Tradisi Rebo Wekasan / Rabu Pungkasan dan Shalat Sunah di dalamnya
Tradisi Rebo Wekasan dan Sholat Sunnah Lidaf'il Bala'
Tradisi Rebo Wekasan dan Sholat Sunnah Lidaf'il Bala'

Rebo Wekasan artinya hari Rabu terakhir, maksudnya hari Rabu terakhir dari Bulan Shofar. Konon menurut para wali, diturunkannya 320.000 cobaan. Untuk menghindarinya maka kita dianjurkan melaksanakan sholat 4 roka’at, dalam setiap roka’at membaca al-Fatihah 1 kali, Surat al-Kautsar 17 kali, surat al-Ikhlas 15 kali serta surat al-Falaq dan an-Nas 1 kali, lalu berdo’a.

Tradisi Rebo Wekasan / Rabu Pungkasan dan Sholat Sunah di dalamnya
Tradisi Rebo Wekasan
Menurut Idrus Ramli

Menurut Idrus Ramli, seorang Kyai muda NU dari Jember, Jawa Timur, tradisi Rebo Wekasan sangat bagus untuk ditradisikan, sebab memang dianjurkan oleh para wali sebagaimana tercatat dalam kitab Mujarrobat ad-Dairobil Kabir. Arahan para wali, menurutnya masuk pada ranah ilham yang tidak bisa dijadikan dasar hukum. Akan tetapi karena ilham Rebo Wekasan ini hanya mengabarkan perkara ghoib, dan tidak ada kaitannya dengan hukum, maka sah-sah saja untuk diterima. Terlebih sebuah riwayat dari Nabi saw, menurutnya, mengukuhkan adanya Rebo Wekasan ini. Sebuah riwayat Ibn Marduwaih tentang penafsiran ayat:

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي يَوْمِ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ

"Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka (kaum ‘Ad) angin yang sangat kencang pada hari nahas/sial yang terus menerus.” (QS. al-Qomar [54] ayat 19)

Menjelaskan bahwa hari yang dimaksud adalah hari Rabu terakhir. Idrus Ramli tidak menampik bahwa riwayat yang tercantum dalam al-Jami’us Shoghir 1 : 4 tersebut statusnya dho’if. Tetapi menurutnya, para ulama sudah sepakat, hadits dho’if dalam urusan amal-amal tambahan (fadho-ilul a’mal) bisa diamalkan (islamdamai-idrusramli.blogspot.com).


Menurut KH. Zakaria Anshor

Sementara itu, KH. Zakaria Ansor dari NU Pekalongan menyatakan bahwa Rebo Wekasan memang bukan sunnah Nabi saw, ia hanya merupakan tradisi. Namun ia menegaskan tidak semua tradisi kemudian disebut bid’ah. Untuk menilainya, menurutnya, dikembalikan pada bentuk tradisi tersebut, yakni apa saja yang dilakukan dalam tradisi Rebo Wekasan. Sebagaimana diketahui ada empat hal yang dilakukan dalam ritual Rebo Wekasan, yaitu:

  1. Sholat Tolak Balak atau Sholat Rebo Wekasan seperti sudah disinggung di atas,
  2. Doa dijauhkan dari marabahaya,
  3. Minum air jimat, dan
  4. Selamatan dengan membagikan nasi kepada saudara dan tetangga.

Keempat amal di atas, menurutnya, adalah amal-amal yang bagus.

  1. Sholat Tolak Balak bisa dibenarkan dengan dalil Sholat Mutlaq, yakni bahwa Nabi saw pernah sholat tanpa terikat oleh waktu atau sebab apapun.
  2. Sementara doa, jelas tidak dibatasi oleh Nabi saw, boleh kapan, di mana, dan bagaimanapun caranya.
  3. Air Jimat adalah air karomah yang sudah dimasukkan ke dalamnya tulisan tujuh ayat yang ada kata-kata salamun, sebagaimana diarahkan oleh Imam an-Nawawi al-Bantani, dan
  4. Selamatan adalah perbuatan baik.

Kalaupun Rebo Wekasan ini hendak disebut bid’ah, maka statusnya adalah bid’ah khasanah / bid’ah yang baik (www.NUbatik.net).

Wallohu a’lam.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Tradisi Rebo Wekasan / Rabu Pungkasan dan Sholat Sunah di dalamnya, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.