Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Jadikan 1 Muharram sebagai Ajang Evaluasi Diri


Jika ditinjau dari akar katanya, Muharram bermakna ‘diharamkan’. Pada bulan ini, siapa pun dilarang untuk mengangkat senjata, berperang dengan sesama manusia. Ada pelajaran penting di balik hal tersebut. Bahwa, Muharram dapat dijadikan tonggak sekaligus harapan untuk menyebarkan perdamaian dalam kalangan umat Islam.

Hendaknya, makna tersirat bulan ini dijadikan pula sebagai upaya umat melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih besar. Bukan mengandalkan kepentingan sendiri atau menyudutkan kelompok yang berbeda pemahaman. Sebaliknya, di dalam bulan yang damai, yang harus dipupuk adalah ikatan persaudaraan dengan sesama muslim, entah dari latar belakang dan pemahaman apa pun.

Berbeda dengan tahun baru Masehi yang mungkin oleh segelintir orang digunakan untuk berpesta, tahun baru Islam ada di kutub yang berlawanan. Dalam Islam, yang dipentingkan adalah hidup sederhana, tidak berlebihan, dan senantiasa mengunggulkan Allah dari apa pun, termasuk diri sendiri.

Maka, perayaan tahun baru Islam bukanlah ditandai dengan tiupan terompet atau ledakan petasan. Sebaliknya, ia bagaikan cermin yang merefleksikan seluruh kegiatan kita dalam setahun terakhir. Sudah benarkah jalan yang ditempuh, ataukah kita masih mudah terombang-ambing untuk tidak bersetia kepada Allah.

Adalah tugas seorang muslim untuk menegakkan kebenaran. Tugas kita pula untuk memberantas kejahatan. Namun, dari segala macam ancaman, yang paling berbahaya adalah, ketika kita senantiasa merasa benar dalam segala sesuatu tanpa perlu merasa mengoreksi diri.

Istighfar, merenung, berdialog dengan diri sendiri, adalah cara mujarab untuk senantiasa mengingatkan kita pada ketidakberdayaan; pada pentingnya memulai amar makruf nahiy munkar dari diri sendiri. Tahun baru Islam layak dijadikan sebagai ajang penyucian diri tersebut.


Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Jadikan 1 Muharram sebagai Ajang Evaluasi Diri, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.