Bergabunglah di Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap periode 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Filosofi di Balik Makna Aksara Jawa VERSI Paku Buwana IX

Filosofi di Balik Makna Aksara Jawa VERSI Paku Buwana IX
Filosofi di Balik Makna Aksara Jawa VERSI Paku Buwana IX

Filosofi di Balik Makna Aksara Jawa VERSI Paku Buwana IX, dikutip oleh Yasadipura sebagai bahan sarasehan yang diselenggarakan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta pada tanggal, 13 Juli 1992. Judul makalah yang dibawakan Yasadipura adalah ” Basa Jawi Hing Tembe Wingking Sarta Haksara Jawi kang Mawa Tuntunan Panggalih Dalem Hingkang Sinuhun Paku Buwana IX Hing Karaton Surakarta Hadiningrat “. Dalam makalah itu dikemukakan oleh Yasadipura ( 1992 : 9 – 10 ) bahwa Paku Buwana IX memberikan ajaran ( filsafat hidup ) berdasarkan aksara ha-na-ca-ra-ka dan seterusnya, yang dimulai dengan tembang kinanthi:
Tembang kinanthi Nora kurang wulang wuruk (tak kurang piwulang dan ajaran.)
Tumrape wong tanah Jawi (bagi orang tanah Jawa)
Laku-lakune ngagesang (perilaku dalam kehidupan)
Lamun gelem anglakoni ( jika mau menjalaninya Tegese aksara Jawa (maknanya aksara Jawa)
Iku guru kang sejati (itu guru yang sejati)

MAKNA HURUF

HA NA CA RA KA
DA TA SA WA LA
PA DA JA YA NYA
MA GA BA TA NGA

HA
Hana hurip wening suci.
(adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci)

NA
Nur candra,gaib candra,warsitan ing candara.
(pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi.)

CA
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi.
(satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal.)

RA
Rasaingsun handulusih.
(rasa cinta sejati muncul daricinta kasih nurani.)

KA
Karsaningsun memayuhayuning bawana.
(hasratdiarahkan untuk kesajetraan alam.)

DA
Dumadining dzat kang tanpa winangenan:
(menerima hidup apa adanya.)

TA
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa.
(mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup.)

SA
Sifat ingsun handulu sifatullah.
( membentuk kasihsayang seperti kasih Tuhan.)

WA
Wujud hana tan kena kinira .
(ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas.)

LA
Lir handaya paseban jati.
(mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi .)

PA
Papan kang tanpa kiblat .
(Hakekat Allah yang ada disegala arah.)

DHA
Dhuwur wekasane endek wiwitane.
(Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar.)

JA
Jumbuhing kawula lan Gusti - selalu berusaha menyatu.
(memahami kehendak Nya.)

YA
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi.
(yakin atas titah /kodrat Illahi. )

NYA
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki .
( memahami kodrat kehidupan. )

MA
Madep mantep manembah mring Ilahi.
(mantap dalam menyembah Ilahi.)

GA
Guru sejati sing muruki.
( belajar pada guru nurani. )

BA
Bayu sejati kang andalani.
( menyelaraskan diri pada gerak alam. )

THA
Tukul saka niat
berawal dari niat.

NGA
Ngracut busananing manungso.
( melepaskan egoisme pribadi -manusia.)


Semoga bisa menjadi penggugah jiwa kita..amin..

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Filosofi di Balik Makna Aksara Jawa VERSI Paku Buwana IX, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.