Habib Hasan bin Saleh al-Bahr dan Anjing yang Terlantar
Habib Hasan bin Saleh al-Bahr dan Anjing yang Terlantar
Suatu hari seorang warga kampung melapor kepada Habib Hasan bin Saleh al-Bahr (w. 1853), bahwa seekor anjing telah membuat onar. Anjing itu memakan hewan-hewan kecil piaraan mereka. Mendengar pengaduan itu beliau berkata,
“Anjing itu bertingkah demikian karena kalian menelantarkan dan tidak memberinya makan. Kemarikan anjing itu, lalu berilah makan hingga kenyang.”
Warga kampung kemudian membawa anjing itu ke rumah Habib Hasan. Mereka menempatkan anjing itu di dalam kandang dan memberinya makan siang dan malam. Habib Hasan menaruh perhatian besar pada anjing itu, dan setiap hari selalu menanyakan keadaannya kepada pembantu beliau.
Di lain hari, seusai salat Jumat di sebuah mesjid di kota Syibam (Hadhramaut, Yaman), tiba-tiba seekor burung yang masih kecil terjatuh ke lantai dari sarangnya di atap masjid. Melihat anaknya jatuh, induk burung itu menjerit-jerit.
Keadaan itu begitu membuat Habib Hasan terharu, sehingga beliau tak kuasa membendung air matanya. Dengan pipi yang basah oleh air mata, Habib Hasan meminta agar jamaah yang sedang berada di masjid untuk keluar, guna memberi kesempatan kepada si induk burung agar dapat dengan leluasa membawa anaknya kembali ke sarangnya.
“Anjing itu bertingkah demikian karena kalian menelantarkan dan tidak memberinya makan. Kemarikan anjing itu, lalu berilah makan hingga kenyang.”
Warga kampung kemudian membawa anjing itu ke rumah Habib Hasan. Mereka menempatkan anjing itu di dalam kandang dan memberinya makan siang dan malam. Habib Hasan menaruh perhatian besar pada anjing itu, dan setiap hari selalu menanyakan keadaannya kepada pembantu beliau.
Di lain hari, seusai salat Jumat di sebuah mesjid di kota Syibam (Hadhramaut, Yaman), tiba-tiba seekor burung yang masih kecil terjatuh ke lantai dari sarangnya di atap masjid. Melihat anaknya jatuh, induk burung itu menjerit-jerit.
Keadaan itu begitu membuat Habib Hasan terharu, sehingga beliau tak kuasa membendung air matanya. Dengan pipi yang basah oleh air mata, Habib Hasan meminta agar jamaah yang sedang berada di masjid untuk keluar, guna memberi kesempatan kepada si induk burung agar dapat dengan leluasa membawa anaknya kembali ke sarangnya.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Habib Hasan bin Saleh al-Bahr dan Anjing yang Terlantar, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.
Gabung dalam percakapan